Sabar, Jalan Terbaik
Oleh Hannan Majid Purwokerto, Takhasus
Dalam hidup di dunia, seseorang pasti mengalami berbagai lika-liku, musibah, dan gangguan dari orang lain. Seperti hilangnya harta, jabatan, dan selainnya. Masing-masing orang berbeda-bada dalam menyikapinya. Ada di antara mereka yang menyikapi semua itu dengan penuh sabar dan mengharapaka pahala. Ada juga orang yang menyikapinya dengan rasa kesal, marah, dan tidak terima. Semua itu sesuai dengan keimanan yang ada pada dirinya.
Seorang Mukmin Tatkala Datang Musibah
Sabar, itulah yang ada pada diri seorang yang beriman ketika mengahadapi musibah dengan beragam jenisnya. Yang demikian karena ia mengamalkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadisnya,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Semua urusannya baik, dan hal itu tidak ada melainkan pada diri seorang mukmin. Ketika kesenagan menghampirinya, dia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Tatkala musibah menimpanya, dia bersabar, itu pun kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Demikianlah seorang mukmin, seorang yang berusaha bersabar ketika datang musibah. Bersabar dalam artian menahan jiwanya dari amarah dan tidak terima dengan ketentuan Allah. Bersabar menahan lisannya dari mengucapkan sesuatu yang tidak Allah ridai, dan selainnya dari bentuk kesabaran.
Renungan dan Akhir Kata
Mari kita mengoreksi diri-diri kita ketika menghadapi musibah, sudahkan kita mencocoki hadis di atas, yang berarti kita sesuai dengan sifat seorang mukmin. Ataukah kita masih jauh dari apa yang tersebutkan dalam hadis di atas?!
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya untuk kita semua agar bisa bersabar ketika mengahadapi musibah dengan menahan hati dan lisan kita dari amarah dan tidak terima dengan takdir Allah tersebut. Amiin ya Mujibas sailin…