Sejarah Awal Perintah JIhad

 

Oleh Hafidz Ilmi Lampung Takmili

 

Manakala kaum muslimin memperoleh ujian dan cobaan yang semakin berat dari kaum musyrikin Makkah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabatnya untuk bersabar atas apa yang menimpa mereka. Karena ketika itu mereka berjumlah sedikit dan kekuatan mereka lemah.

Tatkala semakin dahsyat permusuhan kaum musyrikin kepada kaum muslimin, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk hijrah yang pertama ke negeri Habasyah kemudian Madinah.

 

Pewajiban Jihad Fi Sabilillah

Ketika Nabi dan para sahabatnya telah berhijrah ke kota Madinah dan keadaan telah stabil, Allah Taala mewajibkan kepada mereka jihad di jalan Allah. Allah Taala berfirman dalam al-Quran tentangnya:

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka.” (QS. Al-Hajj: 39)


Mengirim Sariyyah[1]

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan kekuatan dan memulai untuk memerangi kaum kafir Quraisy, karenakan mereka mengusir kaum muslimin dari tempat tinggal dan harta mereka. Rasulullah pun mengutus sariyyah dan menyiapkan kaum muslimin untuk memerangi kaum musyrikin dengan tujuan meninggikan kalimat Allah.

Sariyyah tersebut di antaranya adalah pasukan yang dipimpin oleh Ubaidah bin al-Harits[2], Hamzah bin Abdul Muthalib[3], dan Abdullah bin Jahsy[4] radhiyallahu ‘anhum. Sebagaimana beliau juga mempersiapkan peperangan-peperangan yang terjadi, seperti Waddan dan Bawat.

 

Tujuan Sariyyah Dan Ghazwah[5]

Sariyyah dan ghazwah ini berdiri dan tegak atas beberapa hal:

  1. Memberi ketakutan di jalur perdagangan kafir Quraisy menuju negeri Syam dan Y
  2. Mengikat tali perjanjian bersama suku-suku yang tinggal dekat dengan M
  3. Menampakkan kekuatan kaum muslimin atas musuh-musuh mereka.

Inilah awal mula pertempuran yang terjadi antara kaum muslimin dengan orang-orang musyrik pada pertempuran Badr Kubro. Semoga Allah senantiasa menolong kaum muslimin dan menghinakan kaum kafir. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

 

[1] Pengutusan pasukan perang, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ikut. Adapun ghazwah diikuti oleh Rasul.

[2] Terjadi pada bulan Syawal tahun pertama Hijriah.

[3] Terjadi pada bulan Ramadhan tahun pertama Hijriah.

[4] Terjadi pada bulan Rajab tahun kedua Hijriah.

[5] Peperangan yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikutinya.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.