Semangat menuntut ilmu agama di saat ulama masih ada

Oleh Ukkasyah Qomarudin Mujur 4A Takhassus
Wahai saudaraku, tidakkah kamu memperhatikan bahwa di masa kamu hidup sekarang ini masih banyak ulama yang hidup? Marilah kawan! Mari bersegera dan bersemangat dalam menuntut ilmu agama sebelum ilmu ini hilang dengan diwafatkannya para ulama. Kali ini kami akan menyebutkan kisah sang lautan ilmu umat ini:
وَعَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لمَاَّ قُبِضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهَ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ لِرَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ هَلُمَّ فَلْنَسْأَلْ أَصْحَابَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُمُ الْيَوْمَ كَثِيرٌ فَقَالَ وَاعَجَبَا لَكَ يَا بْنَ عَبَّاسٍ أَتَرَى النَّاسَ يَفْتَقِرُونَ إِلَيْكَ وَفِي النَّاسِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فِيهِمْ قَالَ فَتَرَكْتُ ذَلِكَ وأَقْبَلْتُ أَسْأَلُ أَصْحَابَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْحَدِيثِ فَإِنْ كَانَ لَيَبْلُغُنِيَ الْحَدِيثُ عَنِ الرَّجُلِ فَآتِي بَابَهُ وَهُوَ قَائِلٌ فَأَتَوَسَّدُ التُّرَابَ فَيَخْرُجُ فَيَرَانِي فَيَقُولُ يَا بْنَ عَمِّ رَسُولِ اللهِ مَا جَاءَ بِكَ أَلَا أَرْسَلْتَ إِلَيَّ فَآتِيَكَ فَأَقُولُ لَا أَنَا أَحَقُّ أَنْ آتِيَكَ فَأَسْأَلُكَ عَنِ الْحَدِيثِ.
فَعَاشَ ذَلِكَ الْفَتَى الْأَنْصَارِيُّ حَتَّى رَآنِي وَقَدِ اجْتَمَعَ النَّاسُ حَوْلِي يَسْأَلُونِي فَيَقُولُ: هَذَا الْفَتَى كَانَ أَعْقَلَ مِنِّي
Dari ‘Ikrimah rahimahullah, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkisah:
“Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, saya berkata kepada seorang lelaki dari kalangan Anshar, “Marilah kita bertanya kepada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka saat ini masih banyak.”
Dia mengatakan, “Engkau mengherankan, wahai Ibnu Abbas. Apakah engkau mengira manusia membutuhkanmu sedangkan di antara mereka masih ada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
Saya pun meninggalkannya, lalu saya mulai bertanya tentang hadits kepada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Suatu ketika, ada sebuah hadits yang sampai kepadaku dari seorang sahabat. Maka saya datangi pintu rumahnya, ternyata dia sedang tidur siang. Saya pun menunggunya sambil (beristirahat) beralaskan tanah hingga ia keluar dan melihatku. Maka sahabat tersebut berkata, “Wahai anak paman (sepupu) Rasulullah, mengapa engkau datang ke mari? Mengapa engkau tidak mengirim utusan sehingga sayalah yang mendatangimu?”
Saya menjawab, “Tidak, sayalah yang lebih berhak mendatangi dan bertanya kepada anda tentang hadits.”
Pemuda Anshar itu masih hidup hingga dia melihat manusia berkumpul di sekelilingku. Dia berkata, “Pemuda ini lebih cerdas daripadaku.” (Shifatush Shafwah: 1/296)
Pembaca yang semoga Allah rahmati, Allah Ta’ala berkata,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. al-Mujadilah: 11)
Sekali lagi, wahai saudaraku!
Tuntutlah ilmu agama sebelum terlambat ! Baarakallahu fiikum, semoga bermanfaat.