Semenanjung Arab Sebelum Datangnya Islam

Oleh Abdurrahman Ba’abduh, Takmili
Jazirah Arab merupakan sebuah daerah yang terletak di sebelah barat daya dari benua Asia. Terbatasi di arah baratnya dengan laut merah dan arah timurnya dengan teluk Arab. Bagian kirinya berbatasan dengan negeri Syam dan Iraq, adapun sebelah selatannya dibatasi dengan laut Arab.
Siapakah Arab Itu? Arab merupakan sebuah kaum yang tinggal di Jazirah Arab semenjak dahulu kala.
Keadaan Bangsa Arab Secara Sosial dan Budaya
Orang-orang Arab sebelum datangnya Islam, mereka tidaklah memiliki pemimpin yang dapat menyatukan mereka. Bahkan kepemimpinan itu terdiri dari kabilah-kabilah yang saling berperang.
Pertempuran itu senantiasa ada di antara mereka, hanya disebabkan perkara yang remeh dan sepele. Seperti berebut sumber mata air, berebut tempat gembalaan hewan ternak, berbangga dengan nasab dan kepemimpinan.
Allah Ta’ala berfirman mengingatkan keadaan mereka:
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Ingatlah nikmat Allah atas kalian, tatkala dahulu kalian saling bermusuhan. Kemudian Allah satukan hati-hati kalian, sehingga kalian dengan nikmat-Nya menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran: 103)
Begitu pula kaum Quraisy, dahulu mereka beranggapan bahwa anak perempuan merupakan aib yang besar bagi mereka. Dikarenakan setiap kabilah, membutuhkan para lelaki yang siap berperang membela kabilahnya sendiri. Allah Ta’ala berfirman mengisahkan keadaan mereka:
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
“Apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran bayi perempuan, wajahnya menjadi muram dalam keadaan sangat marah.” (QS. An-Nahl: 58)
Kebiasaan kaum lelaki jahiliah dahulu, mereka menikahi para wanita dengan jumlah yang banyak tanpa batas. Di samping mereka memiliki kebiasaan buruk, namun mereka juga memiliki kebiasaan yang baik. Seperti memuliakan tamu, menepati janji, keberanian yang tinggi, dan lainnya.
Keadaan Bangsa Arab Secara Ekonomi
Perekonomian bangsa Arab tatkala itu berjalan tidak lancar, sehingga mereka bekerja pada sebagian pekerjaan. Di antaranya:
- Perdagangan. Dahulu kota Makkah memiliki sebuah pasar yang mempertemukan para kafilah dagang dari seluruh penjuru Jazirah Arab. Masyarakat Makkah menjadikan perdagangan sebagai inti dari pekerjaannya. Mereka melakukan perjalanan dagangnya di musim dingin dan musim panas.
- Perkebunan. Masyarakat Madinah, Yaman, dan lainnya lebih suka untuk bercocok tanam, seperti menanam kurma, anggur, dan buah-buahan.
- Peternakan. Masyarakat Arab juga sangat antusias untuk beternak dengan memelihara hewan-hewan ternak mereka, seperti kambing, unta, dan lainnya.
Keagamaan Bangsa Arab
Bangsa Arab sebelum datangnya Islam memiliki berbagai peribadahan dan agama yang berbeda-beda, di antaranya:
- Al-Hanifiyyah
Yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Adapun al-Hunafa adalah orang-orang yang mendakwahkan manusia agar meninggalkan peribadahan kepada patung-patung atau berhala, serta mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata.
Di antara mereka adalah sahabat yang mulia, Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu ‘anhu.
- Peribadatan kepada patung dan berhala
Kebanyakan bangsa Arab, dahulunya penyembah berhala. Mereka bertawaf mengelilingi berhala-berhala, begitu pula menyembelih dan berdoa untuknya. Allah Ta’ala berfirman tentang alasan mereka menyembah sesembahan selain-Nya:
مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
“Tidaklah kami beribadah kepada berhala-berhala, kecuali untuk mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (QS. Az-Zumar: 3)
- Peribadatan kepada bintang-bintang
Dahulu sebagian bangsa Arab melakukan peribadatan kepada matahari, bintang-bintang, dan bulan. Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَى
“Sesungguhnya Allah adalah Rabb bintang Syi’ra.” (QS. An-Najm: 49)
- Agama Yahudi dan Nasrani
Pada sebagian wilayah Jazirah Arab telah tersebar pula agama Yahudi dan Nasrani. Agama Yahudi tersebar di negeri Khaibar dan Madinah, adapun agama Nasrani tersebar di negeri Najran dan Yaman. Tersisa pula orang-orang yang berpegang teguh dengan agama Nasrani yang masih murni, seperti Waraqah bin Naufal di Mekkah.
Pentingnya Dakwah Tauhid
Kehidupan penduduk Jazirah Arab pada zaman jahiliah, menunjukkan sangat butuhnya mereka dengan pengutusan seorang Rasul. Yang akan mengeluarkan mereka dari kesesatan menuju keselamatan di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“Dialah (Allah) yang telah mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka untuk membacakan ayat-ayat-Nya. Begitu pula mensucikan mereka dan mengajarkan al-Quran dan as-Sunnah kepada mereka, padahal mereka sebelumnya dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah: 2)
Dan firman Allah Ta’ala :
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada kaum mukminin tatkala Dia mengutus di tengah-tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka. Rasul tersebut membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan, dan mengajarkan mereka tentang al-Quran dan as-Sunnah. Meskipun mereka dahulunya dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)
Demikianlah pembahasan seputar keadaan Jazirah Arab sebelum datangnya Islam, mudah-mudahan bermanfaat. Aamiin.
Sumber: Modul pelajaran sirah lembaga Takmili Ma’had Minhajul Atsar Jember.