Sepatah Kata dari Tim Editor Santri
Oleh Tim Reportase Santri
Menulis ilmu merupakan amalan yang mulia, sunnahnya para salaf, dan merupakan bentuk jihad menggunakan pena. Para santri di pondok kita pun tak ketinggalan untuk ikut antusias dalam mewujudkan amalan yang mulia ini. Baik dari lembaga Tahfizul Qur’an, Takmili, Takhasus, bahkan para musyrifun. Semuanya saling berlomba-lomba untuk bisa menyajikan karya tulis dan faedah kepada saudara-saudara mereka kaum muslimin.
Karya tulis mereka itu nantinya akan di posting di situs ma’had kami, minhajulatsar.com.
Pembanahan yang Harus Ada
Manusia adalah makhluk sosial, yang satu membutuhkan yang lain. Tidak bisa semuanya dikerjakan sendiri. Demikian juga artikel karya tulis para santri yang ada, terkadang tulisan mereka membutuhkan adanya koreksi dan juga masukan serta pembenahan. Oleh karena itulah, situs kami memiliki tim editor tersendiri.
Ya, sebuah tim yang bertugas mengoreksi artikel para santri, guna disesuaikan dengan kaedah bahasa Indonesia yang benar, sebelum akhirnya diserahkan kepada tim yang menjadi admin di situs minhajulatsar.com ini lalu ditampilkan kepada para pembaca sekalian.
Tugas Tim Editor
Tugas peting tim editor tak lepas dari mengoreksi artikel dan juga menyesuaikannya dengan bahasa baku yang ada dalam bahasa Indonesia. Mereka pun harus memperhatikan makna yang ada dalam tulisan para santri dan meluruskannya, jika ada hal-hal yang tidak benar dalam penulisannya.
Belajar Banyak dari Tugas Mengedit
Sebuah pekerjaan, bilamana sudah menjadi kebiasaan, akan menjadi sebuah kenikmatan tersendiri. Bukan sebagai beban atau pun tanggungan lagi. Sama halnya juga dengan tugas mengedit. Di awal memang terasa berat dan sulit, namun dengan terus menjalaninya, semua ini menjadi pekerjaan yang menyenangkan.
Lebih dari itu, teman-teman yang mendapatkan tugas ini, dapat belajar dan mengerti tentang pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Dan mereka pun dapat mengambil pelajaran-pelajaan lainnya.
Semua Itu…
Walhamdulillah, dengan pertolongan dari Allah dan taufik-Nya, semua itu tak lepas dari jerih payah para asatizah di pondok ini. Mereka yang semangat dalam membina dan mendidik para santri. Bukan hanya sekedar di kelas semata atau di masjid dalam kajian-kajian mereka. Namun, dalam kegiatan-kegiatan semisal tugas ta’awun seperti ini dan selainnya, mereka pun mendidik dan membina kami para santri.
Seruan Kepada Para Pembaca Sekalian
Para ustaz serta pengajar di pondok ini sangat berharap agar tulisan para santri dan karya mereka menjadi ilmu yang barmanfaat bagi diri mereka dan kaum muslimin seluruhnya. Ya, mereka sangat berharap agar ilmu agama yang mereka sampaikan bisa menjadi ilmu yang bermafaat bagi segenap kaum muslimin di dunia ini, khususnya di negeri tercinta, Indonesia.
Maka sudah sepantasnya bagi kita semua, tak luput para pembaca sekalian, untuk bersemangat dan antusias dalam menyebarkan karya tulis para santri tersebut ke hadapan masyarakat luas dengan tema yang sesuai dan cocok pada kondisi mereka, berharap meraih pahala dan ganjaran dari Dzat Yang Maha Pemurah.
Berharap, semoga dengan itu akan mendapat pahala jihad menggunakan pena dan tulisan. Karena jihad yang paling utama di masa-masa ini adalah jihad dengan pena dan tulisan, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama kita.
Wallahu a’lam, semoga sepatah dua patah kata di atas dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk beramal saleh dan berjuang di jalan yang benar hingga akhir hayat kita. Amiin.. yaa.. Man Anta ‘ala kulli syai’in qadir wa bil ijaabati jadiir.
Salam hangat santri Minhajul Atsar Jember, di tengah teriknya mentari bulan Dzulhijjah 1442 H.