Tim Sarpen, Lagi-Lagi Pembangunan

Tim sarpen

 

Oleh Tim Reportase Santri

 

Kedua matanya pun akhirnya terbuka setelah terpejam cukup lama. Ia masih mendapat kesempatan untuk melihat dunia yang fana. Bangkit dari tidur siang untuk menyambut panggilan sang Rabb setelah terdengar bunyi kumandang azan salat asar yang menggema.

Baru saja hendak keluar dari asrama, tiba-tiba ia termangu di ambang pintu. Kedua matanya takjub dengan pemandangan yang ia lihat. Spontan ia berujar, “Masya Allah.. Alhamdulillah..”.

Ada apa gerangan? Ternyata ia mendapatkan jawaban atas apa yang telah ia saksikan semalam, ketika beberapa santri Takhasus (Tim Sarpen) sedang sibuk mengerjakan proyek di sumur tempat mencucinya para santri. Kini mereka telah berhasil menyelesaikan proyek tersebut, proyek pembangunan atap di atas sumur santri.

Di pondok pesantren ini, santri memang masih menggunakan air sumur yang ditimba menggunakan ember untuk mencuci pakaian sehar-hari.

 

Atap Baru untuk Sumur

Dari dulu, semenjak ma’had ini berdiri, tidak ada sejarahnya tempat cuci di sekitar sumur ternaungi oleh atap. Di sini tidak seperti di ma’had-ma’had lainnya, yang mungkin menggunakan air dari keran untuk mencuci pakaian-pakaian mereka di ruangan tertutup.

Makanya, sebelum adanya atap yang menaungi sumur, sebagian kami terpaksa menunda rencana mencuci bajunya ketika hujan turun dengan lebat. Hanya segelintir orang yang malah mengambil momen hujan untuk mencuci pakaian karena terpepet atau sekedar ingin mandi hujan dengan tetap mempertimbangkan kesehatan tubuhnya.

Tim sarpen

Bagian Tengah Atap Sengaja Dibuat Transparan

“Masya Allah ya, ma’had ini sangat memerhatikan kemaslahatan para santrinya. Alhamdulillah, ana bersyukur mendapat kesempatan untuk duduk ber-thalabul ilmi di ma’had ini, yang telah mengajarkan berbagai ilmu dan praktik nyata dalam menjalani kehidupan ini.” Ujarnya ketika bercerita dengan beberapa teman mengungkapkan ketakjuban yang baru ia rasakan.

Ia teringat dengan sebuah ayat yang disampaikan khatib Jumat pada hari itu. Bahwa di antara buah dari syukur adalah kesuksesan. Baik di dunia, maupun di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung.” (QS. Al-A’raf: 69)

 

Divisi Sarpen

Sebagaimana namanya, sarpen adalah kependekan dari sarana penunjang. Mereka terdiri dari para santri Takhasus yang mendapat amanah untuk membuat dan mengadakan sarana atau fasilitas di ma’had ini sesuai kemampuan. Mereka juga bertanggung jawab untuk merawat dan memperbaiki fasilitas tersebut apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Telah banyak fasilitas yang mereka buat untuk membantu ma’had ini. Atap di atas tempat cuci di sumur hanyalah satu dari ratusan karya mereka, tim yang terus be-regenerasi setiap tahunnya. Tak cukup waktu dan tempat untuk menceritakan karya-karya mereka yang begitu bermanfaat.


Baca Juga: Sarpen, Divisi Santri yang Tak Kenal Lelah


Mereka telah mengorbankan waktu dan tenaga yang mereka miliki di sela-sela thalabul ilmi-nya, maupun di waktu libur dan istirahat mereka. Lelah dan letih telah menjadi makanan sehari-hari. Tawa dan canda yang mereka lakukan selama bekerja adalah bumbu penyedap yang menemani deru suara bor dan desing bunyi gerinda yang mereka gunakan.

Luka yang mereka dapatkan tak membuat semangat ta’awun mereka kendor. Baik itu luka yang bersifat hissi, seperti terkena serpihan grenda, tergores galvalum, dan lain sebagainya. Justru itu membuat mereka semakin profesional, dan lebih berhati-hati serta mengutamakan keselamatan ketika bekerja. Demikian pula luka yang bersifat maknawi semisal miss comunication, itu membuat mereka semakin kompak dan mengambil pelajaran di hari ke depannya.

Sumur PP. Minhajul Atsar

Indah rasanya ketika bisa membantu orang lain, turut senang atas kenikmatan yang dirasakan oleh saudaranya. Mereka yakin, dengan sebab itulah mereka akan mendapat pertolongan dan bantuan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam sebuah hadis:

وَاللهُ فِي ‌عَوْنِ ‌الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah akan senantiasa menolong hamba yang ia selalu membantu saudaranya.” (HR. Muslim)

 

Pesan dan Harapan Bersama

Melalui tulisan yang singkat ini, kami segenap santri hendak menyampaikan terima kasih kepada para guru dan pengurus di pondok pesantren ini, PP. Minhajul Atsar Jember. Yang mereka rela mengorbankan waktu demi kelancaran kegiatan belajar mengajar di pondok ini. Memeras otak dan keringat, melapangkan dada serta tulus dalam membantu. Semangat maupun usaha yang kami lakukan tidaklah mampu untuk membalas kebaikan dan jasa mereka.

Kami juga berterima kasih kepada seluruh santri Takhasus, yang telah membantu mengelola ma’had ini. Bi idznillah, tanpa bantuan mereka kegiatan-kegiatan di ma’had ini tidak akan berjalan dengan lancar. Terkhusus kepada Divisi Sarpen, baik dari angkatan tahun ini, maupun angkatan sebelumnya dan angkatan yang akan datang.

 

Semoga Allah Taala memberikan berkah terhadap ilmu dan amal kita semua serta memberikan pahala yang tak terhingga atas ta’awun yang kita kerjakan. Semoga Allah Taala menjaga pondok pesantren ini dari segala kejelekan yang ada dan senantiasa mengancam.

Terakhir, semoga yang sedikit ini dapat memacu jiwa kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berterima kasih kepada siapa pun yang telah berbuat baik kepada kita. Amin.


Artikel Kami: Amalan yang Disyariatkan di Bulan Sya’ban


Penulis: Abu Khalid Haidar Surakarta, Takhasus

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.