7 fakta tentang pesantren kami di Masa Pandemi

 

Oleh Habib Bali 3A Takhasus

 

Di masa-masa seperti ini, Alhamdulillah Allah masih memberikan kepada kita berbagai nikmat yang sangat banyak. Walaupun harus menjalani program karantina mandiri, namun kebutuhan santri tetap terpenuhi. Para asatidzah bersama satgas di mahad ini selalu berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan yang terbaik kepada para santrinya.

Berikut beberapa fakta yang dapat kami sajikan pada pembahasan kali ini, semoga dapat meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah kemudian rasa terima kasih kepada mereka:

 

Fakta Pertama: Sarana PHBS, CTPS dan Prokes

Sampai tanggal 27 November 2020 kemarin, mahad telah menggelontorkan anggaran yang lumayan banyak untuk pelaksaan Protokol Covid-19 beserta serba-serbinya. Anggaran itu sebagiannya dialokasikan untuk pembuatan sarana CTPS, mlijo, pembelian masker, sabun, hand sanitizer, freezer, suplemen santri, dan lain sebagainya. MasyaAllah, Semoga mahad kita diberi keberkahan oleh Allah.

 

Fakta Kedua: Makanan dan nutrisi terjaga

Bahan makanan yang akan diolah untuk santri, selalu dipilihkan dari yang terbaik, Insyaallah. Mulai dari sayur, tempe, telur, sampai ikannya. Ya, hal ini sebagaimana diakui oleh salah seorang pengajar takhassus ketika beliau sedang melihat proses pengangkutan bahan makanan dari maqshof ke dapur. Bahkan salah seorang ustadz sempat terkejut ketika melihat tim dapur mengolah ikan tenggiri seberat 12 kg per ekornya untuk digoreng dan dijadikan lauk. “Ikhwan mutazawwijun aja mikir-mikir mau beli,” tutur sang ustadz.

 

Fakta Ketiga: Lapangan Pekerjaan

Selama masa pandemi ini, pondok (satgas) telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi ikhwah, alhamdulillah. Diantaranya: Petugas maqshaf (dengan menambah anggota), pekerja melijo, petugas kebersihan, petugas paketan, karyawan Sahal Food unit madu (dengan menambah anggota), dan lain sebagainya.

 

Fakta keempat: Belanja Sayur Aman

Selain sebagai lapangan pekerjaan untuk ihkwan, maqshof dan mlijo juga menjadi alternatif belanja yang aman bagi ikhwah dan santri. Sebagian keuntungan dari Maqshaf dan Mlijo juga digunakan untuk menunjang jalannya kegiatan belajar mengajar, alhamdulillah.

 

Fakta kelima: Santunan Warga

Selama Covid ini, pesantren dan yang bersamanya telah banyak memberikan santunan kepada warga sekitar, atau kepada siapapun yang berhak mendapatkannya, alhamdulillah. Tercatat, bahwa dana santunan yang diberikan di atas angka seratus juta lebih. Semoga Allah membalas kebaikan mereka.

 

Fakta keenam: Layanan kesehatan mandiri

Kebutuhan fasilitas kesehatan selama Covid di mahad ini sangatlah memadai. Mulai dari poskestren, UKS,  layanan dokter, sampaipun obata-obatannya sangatlah cukup, alhamdulillah. Bahkan untuk proses persalinan, bisa dilakukan di mahad dua (dr. Diyah) tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan umum.

 

Fakta ketujuh: Ibadah dan belajar secara aman

Kegiatan ibadah dan taklim di mahad ini masih berjalan lancar, Alhamdulillah. Semuanya telah diatur sedemikian rupa oleh satgas dan asatidzah, agar berjalan dengan aman. Misalnya dengan membuatkan mushalla tersendiri untuk ikhwan, sebagai tempat shalat dan juga taklim setiap bakda maghrib.

 

Begitu pula kegiatan belajar dan bermain (KBB) untuk anak-anak. Semuanya walhamdulillah bisa berjalan dengan baik dan aman. Anak-anak bisa belajar dan bermain secara bebas di lingkungan homogen (kavlingan) mahad.

 

Fakta-fakta yang lain masih banyak, alhamdulillah. Semua itu merupakan karunia dan pertolongan dari Allah semata, laa haula wa laa quwwata illa billah.

 

Penutup

Demikianlah tujuh fakta tersebut, semoga dengannya kita bisa lebih bersyukur dan tidak mudah mengeluh.

 

التَّحَدُّثُ بِنِعْمَةِ اللهِ شُكْرٌ، وَتَرْكُهَا كُفْرٌ

 

“Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bentuk syukur, dan meninggalkannya adalah kekufuran.” (HR. Ahmad)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.