Adab Bersin dan Perintah Untuk Menahan Ketika Menguap
Ketika seorang bersin, maka hendaknya dia mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah). Lalu orang-orang yang mendengarnya mengucapkan tasymit (yarhamukallah). Maka ia menjawabnya lagi dengan “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum”.
Apabila menguap, maka tahanlah. Karena apabila dia menguap lalu terbuka mulutnya, maka syaithan mentertawakannya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العُطَاسَ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ، فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ: فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِذَا قَالَ: هَا، ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Apabila dia bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hak bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan yarhamukallah. Adapun menguap, maka sesungguhnya itu dari syaithan, hendaknya ditahan. Apabila dia mengatakan ‘haah’, maka syaithan tertawa karenanya.”
(HR. Bukhari no.6223 & 6226, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Semoga kita diberi taufik oleh Allah agar dapat mengamalkan sunnah Nabi dan istiqamah di atasnya.