Program Berbahasa Arab di Ma’had Minhajul Atsar Jember

 

Oleh: Divisi Lughah Takhassus 1446 H

 

 

Qismul Lughah, Upaya Menghidupkan Nuansa Berbahasa Arab

Kehidupan santri di pesantren sangat identik dengan keseharian yang dihabiskan untuk mempelajari ilmu agama dan mengamalkannya. Nah, Bahasa Arab juga termasuk bagian dari ilmu agama yang harus dipelajari? Di beberapa pesantren tidak jarang ditemukan tulisan-tulisan dan imbauan dalam Bahasa Arab. Tulisan tersebut menghiasi lingkungan pesantren, termasuk aturan wajib menggunakan Bahasa Arab.

Salah satu contoh, di sebuah koperasi salah satu pesantren tertulis,

لَا خِدْمَةَ بِدُوْنِ العَرَبِيَّةِ

“Tidak ada pelayanan tanpa menggunakan bahasa Arab!”

Kalimat ini mengisyaratkan wajibnya menggunakan Bahasa Arab di lokasi tersebut.

Alhamdulillah, pesantren kita juga menerapkan program ini. Ma’had Minhajul Atsar memiliki divisi Qismul Lughah yang bertugas menyusun program-program pembelajaran Bahasa Arab dari sisi aplikasi dan praktik sehari-hari. Di antara tugas mereka adalah menyiapkan poster hiwar (percakapan) dan mufradat (kosakata bahasa Arab) dan menempelkannya di tempat-tempat strategis, seperti kantin, taman bermain, dan tempat lainnya. Selain itu, mereka juga membuat rekaman edukasi berbahasa Arab.

 

Pembukaan Qismul Lughah Tahun 1446 H

Empat hari sebelum pembukaan Qismul Lughah tahun 1446 H, anggota divisi mengadakan rapat. Rapat tersebut membahas program yang akan dilaksanakan. Diskusi ini cukup menarik dan mengasyikkan.

Salah satu usulan yang disampaikan pada rapat tersebut adalah ditetapkannya wajib berbahasa Arab pada setiap harinya pada rentang pukul 07.00–11.30 WIB. Rapat juga memutuskan agar Ustadz Abu Amr Alfian menjadi pembicara pada acara pembukaan Qismul Lughah. Diharapkan beliau memberikan motivasi kepada santri.

Ahad, 6 Jumadal Akhiroh 1446 H, acara pembukaan Qismul Lughah secara resmi akan diadakan. Sebelum acara dimulai, para santri antusias memenuhi masjid untuk menyambut program ini. Tepat pukul 20.00 WIB, Ustadz Abu Amr Alfian tiba dan menyampaikan motivasi mengenai pentingnya berbahasa Arab.

Beliau memulai dengan mengutip ayat Al-Qur’an,

إِنَّآ أَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) berupa bacaan berbahasa Arab agar kamu mengerti.” (QS. Yusuf: 2)

Beliau juga menyampaikan beberapa keutamaan dan keistimewaan bahasa Arab. Diantara yang beliau sebutkan adalah,

  1. Bahasa Arab adalah syiar agama Islam.
  2. Bahasa Arab merupakan bahasa yang fasih, indah dan paling luas.
  3. Allah memilih bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an.
  4. Bahasa Arab kaya akan makna dan kejelasan.
  5. Bahasa Arab memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki bahasa lain.
  6. Bahasa Arab adalah bahasa penjelas, sebagaimana firman Allah,

بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ

“(Diturunkan) dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. asy-Syu’ara’: 195)

  1. Bahasa Arab mudah dipelajari dan tidak memberatkan.
  2. Membiasakan diri berbahasa Arab berdampak positif pada pikiran, akhlak, dan agama.

Kemudian beliau menyebutkan ucapan Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab,

‌تَعَلَّمُوا ‌العَرَبِيَّةَ ‌فَإِنَّهَا تُثَبِّتُ العَقْلَ وتَزِيْدُ فِي المُرُوْءَة

“Pelajarilah bahasa Arab, karena ia bisa menguatkan kecerdasan dan menambah wibawa.” [At-Tarikh Al-Kabir lil Bukhari bi Hawasyil Mathbu’, 68/9]

Ustadz Alfian juga menyampaikan pandangan ulama terkait hukum mempelajari Bahasa Arab. Diantaranya,

  • Fardu kifayah, sebagaimana disebutkan dalam kitab Iqtida’ Shirathil Mustaqim dan pendapat Imam Asy-Syafi’i
  • Fardu ‘ain, karena memahami al-Qur’an dan sunnah dengan benar hanya bisa dilakukan dengan Bahasa Arab.

Beliau juga mengutip kaidah:

مَالَا يَتِمُّ الوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبُ

“Sesuatu yang kewajiban itu tidak bisa sempurna dengannya, maka sesuatu tersebut menjadi wajib.”

Kemudian beliau menukil ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah terkait hukum membiasakan diri menggunakan bahasa selain bahasa arab? Beliau menjawab, “Tidak diragukan lagi bahwa perkara tersebut adalah makruh (dibenci), karena tasyabbuh dengan orang-orang ‘ajam (non arab).”

 

Penjelasan Program Qismul Lughah

Begitu sesi motivasi dari Ustadz Alfian selesai, tim Qismul Lughah lalu memaparkan program yang akan dimulai keesokan harinya. Di antaranya para santri diwajibkan berbahasa Arab pada waktu yang telah ditentukan. Santri yang melanggar akan dikenai sanksi, seperti membuat dialog bahasa Arab dan menampilkannya di hadapan para santri lain atau memberikan ceramah singkat di tempat yang sama.

Harapan besar ditujukan agar program ini membangunkan semangat santri untuk terus berbahasa Arab dalam keseharian mereka.

 

Penutupan

Acara ditutup pukul 21.30 WIB dengan harapan semoga program ini kedepannya bisa berjalan lancar dan istiqamah. Diharapkan juga para santri agar bersiap menyambut pelaksanaan program tersebut di hari berikutnya.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.