Doa yang tak kunjung terkabul

 

Oleh Tim Mading Takhasus

 

Setiap hamba pasti memiliki harapan di dunia ini untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan. Berbagai sebab dan jalan akan ditempuh dan dilalui, walau terkadang seorang hamba harus jatuh bangun, berjuang, dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya.

 

Lemahnya seorang hamba

Namun yang perlu diketahui adalah sekuat apapun usaha dan sebab yang ditempuh, jika tidak ada pertolongan dari Allah Ta’ala, maka harapan dan cita-cita akan sangat sulit untuk dicapai. Sebab segala sesuatu berada di tangan-Nya semata. Oleh karena sebab inilah, seorang hamba selalu dituntun untuk terus berdo’a dan memohon kepada Allah. Sebagaimana perintah-Nya dalam al-Quran:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

 

Hikmah ditundanya ijabah

Saudaraku yang semoga di rahmati Allah, ketahuilah bahwasannya Allah Ta’ala terkadang  menguji hamba-Nya dengan menunda dan menangguhkan harapan dan cita-citanya. Allah Ta’ala tidak segera mengijabahi apa yang ia minta, akan tetapi hal itu bukan berarti Allah tidak memperhatikannya.

Alllah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang Maha Tahu atas apa yang seorang hamba butuhkan. Allah adalah Dzat yang menciptakan para hamba, maka pasti ia lebih mengerti apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Yakini ketika Allah belum mengijabahi permintaan seorang hamba, hal itu adalah berdasarkan ilmu dan hikmah-Nya yang sangat luas. Barang kali jika ia menyegerakan apa yang menjadi keinginan seorang hamba, justru hal itu akan semakin membuat seorang hamba menjauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah tidaklah menginginkan hal yang demikian.

 

Terkadang sebabnya ada pada kita

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah, terkadang seorang hamba bersemangat setiap hari memohon kepada Allah agar memberi apa yang ia pinta, akan tetapi dia selalu melanggar larangan-Nya. Di antaranya adalah dia tidak memperhatikan halal dan haram.

Makanan, minuman, dan pakaian yang bersumber dari hal-hal yang haram akan mencegah do’a dikabulkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالحَرَامِ؛ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟

“Makanan dan minumannya dari yang haram serta dia tumbuh dari perkara yang haram, maka bagaimana bisa do’anya akan dikabulkan.” (HR. Muslim no. 1015)

 

Penutup

Ya Allah, kabulkanalh do’a-do’a yang selama ini kami panjatkan dan lindungilah diri-diri kami dari perkara- perkara yang haram.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“Wahai Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak keturunanku orang-orang yang selalu mendirikan shalat. Wahai Rabb kami, perkenankanlah do’aku.” (QS. Ibrohim: 40)

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.