Hukum Berselawat Ketika Khatib Menyebut Nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

 

Terjamah fatwa oleh Hafizh Perawang, Takhasus

 

Pertanyaan

  1. Apabila khathib mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,” bolehkah bagi jemaah turut bersalawat (baik di hati atau dengan lisan)? Bagaimana hukumnya jika ia menjawabnya dengan suara yang agak keras?
  2. Apa hukum ucapan khathib kepada jemaahnya di akhir khuthbah: Aqimus shalah?
  3. Jika khatib mengatakan di akhir khotbah:

فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ

“Ingatlah Allah niscaya Dia akan mengingat kalian.”

Bolehkah bagi jemaah mengucapkan la ilaha illallah dengan sedikit mengeraskan suara?

 

Jawaban

  1. Seorang yang menghadiri khotbah Jumat, ia tetap bersalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun cukup di dalam hati ketika sang khatib menyebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  2. Boleh bagi khathib di akhir khothbahnya mengatakan, “Aqimus shalah.
  3. Boleh pula bagi hadirin ketika khatib mengucapkan,

فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ

Untuk mengatakan, “La ilaha illallah.”

Wabillahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

 

Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyati wal Ifta’, fatwa no. 11064

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.