Imam Yahya bin Bukair, Sosok Guru Imam al-Bukhari rahimahumullah
![Imam Yahya bin Bukair](https://www.minhajulatsar.com/wp-content/uploads/2022/05/kenny-eliason-C8HVCiuu8c0-unsplash-scaled.jpg)
Oleh Hannan Majid Purwokerto, Takhasus
Mengenal para ulama dari kalangan salafush-shalih adalah ciri khas ahlus sunnah wal jamaah. Masing-masing dari mereka haruslah tahu dan mengenal siapa ulamanya dari kalangan salaf. Yang telah berjuang membela agama ini dengan menjaga hadis-hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Para ulama adalah sosok pejuang agama ini yang sebenarnya. Maka betapa baiknya bila kita selalu mengingat dan menyebut nama-nama mereka diiringi dengan doa rahmat.
Dua nama besar guru Imam Bukhari sudah kita lewati pada artikel sebelumnya, Imam al-Humaidi dan Imam Abdullah bin Yusuf rahimahumallah.
Pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit mengenal guru Imam Bukhari yang lainnya, salah seorang ulama besar dan ahli hadis di zamannya. Imam Yahya bin Bukair rahimahullah.
Nama Lengkap dan Kelahirannya
Nama lengkap beliau adalah Abu Zakariyya Yahya bin Abdillah bin Bukair al-Qurasyi al-Makhzumi maulahum al-Mishry. Seringnya beliau dinisbahkan kepada kakeknya, sehingga disebut Yahya bin Bukair. Beliau dilahirkan pada tahun 155 H.
Beberapa Ulama yang Pernah Menjadi Gurunya
Di antara para ulama senior yang pernah menjadi guru Imam Yahya bin Bukair antara lain,
- Imam Malik bin Anas, beliau banyak mendengar kitab Al-Muwaththa’ dari beliau.
- Imam Laits bin Saad.
- Al-Imam Hammad bin Zaid, dan selainnya
Baca Juga: Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf at-Tinnisi, Guru Besar Melahirkan Imam Besar
Ulama Senior yang Pernah Meriwayatkan Hadis Darinya
Selain Imam Bukhari, Imam Yahya bin Bukair juga memiliki banyak murid lainnya. Di antaranya adalah
- Yahya bin Ma’in.
- Harmalah
- Muhammad bin Abdillah bin Numair.
- Abu Zur’ah ar-Razi.
- Baqi’ bin Makhlad dan selainnya semoga Allah merahmati mereka semua.
Pujian Ulama Tentangnya
Imam Adz-Dzahabi berkata tentang beliau, “Seorang imam, ahli hadis, seorang hafizh, dan seorang yang shaduq.”
Dalam kesempatan lain Imam Adz-Dzahabi berkata, “Beliau (Yahya bin Bukair) adalah seorang yang luas ilmunya, mengerti tentang hadis dan keseharian manusia, memiliki ilmu yang tinggi tentang fatwa, jujur lagi taat beragama.
Aku tak mengerti apa yang terlintas dalam benak Imam An-Nasa’i sampai-sampai mendaifkannya, atau mengatakan bahwa dia (Yahya bin Bukair) adalah bukan orang yang tsiqah. Sungguh ini adalah kritikan yang tertolak. Dua imam besar (Bukhari dan Muslim) telah berhujjah dengan hadisnya. Aku tidak pernah mengetahui satu hadis mungkar pun darinya yang dapat aku sodorkan.”
Tahun Wafatnya
Imam Yahya bin Abdillah bin Bukair wafat pada tahun 231 H. Semoga Allah merahmati beliau dan mengumpulkannya di surga Firdaus bersama pada nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Wallahu a’lam.
Artikel Kami: Mengenal Lebih Dekat Akidah al-Imam al-Bukhari
Sumber
- Siyar A’lamin Nubala’, karya Imam Adz-Dzahabi.
- Tahdzibut Tahdzib, karya Ibnu Hajar.
- Taqribut Tahdzib, karya Ibnu Hajar.