Jangan berhenti untuk thalabul ilmi
Oleh Farid Wates 2A Takhasus
Gelap telah menyelimuti malam. Tiada lagi semburat cahaya mentari menghangatkan kota Jember. Hanya rembulan dan bintang gemintang menghias angkasa. Itu pun bila tak tertutup awan. Sesaat kemudian para pejuang ilmu menyentuh peraduannya. Seraya menembus waktu untuk menatap sinar mentari esok hari dan siap berjuang di medan laga “thalabul ilmi.”
Terang hilang berselimut malam. Malam pergi pagi menjelang dan begitu seterusnya roda kehidupan silih berganti siang dan malam.
Demikian pula segala yang ada di sekitar kita, semuanya menyampaikan pesan bahwa hidup ini begitu cepat berlalu. Allah Ta’ala menegaskan dalam al-Qur’an,
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
“Pada hari ketika mereka melihat hari kiamat, mereka merasa seakan-akan hidup di dunia hanya di waktu sore atau pagi saja.” (QS. An-Nazi’at: 46)
Ya, kita sudah mengetahui tentang ini. Kita mengetahui kehidupan di dunia sangat sebentar, bahkan kita mengetahui dan hafal dalil-dalilnya. Tapi kenapa kita belum mau berbuat? Kenapa kita masih saja menunda-nunda? Kenapa kita masih saja membuang waktu?
سَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْيَقِينَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Mintalah kepada Allah ampunan, keselamatan, dan keyakinan di dunia dan akhirat.”
Akhi fillah…
Betapa taufiq dari Allah itu masih jauh dari kita. Apalagi sebabnya kalau bukan dosa dan kelalaian lisan (lupa istighfar dan dzikrullah), semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita.
Mungkin inilah makna dari ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,
الحاجة إلى الهدى أعظم من الحاجة إلى النصر و الرزق…بل لا نسبة بينهما. لأنه إذا هدي كان من المتقين
“Seorang lebih butuh kepada hidayah dari pada terhadap pertolongan dan rizeki, bahkan tidak ada bandingannya. Sebab, orang yang diberi hidayah itu termasuk orang-orang yang bertakwa.”
Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering meminta hidayah kepada Rabbnya:
اللهم إني أسالك الهدى والتقى والعفاف والغنى
“Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu hidayah, ketakwaan, sikap ‘iffah (menjaga kehormatan), dan kecukupan.”
اللهم اهدني وسددني
“Ya Allah, berilah aku petunjuk dan kokohkanlah aku.”
اللهم اهدني لأحسن الأخلاق
“Wahai Rabbku, tunjukilah aku untuk memperbaiki akhlakku.”
Senandungkan doa-doa ini pada shalatmu wahai saudaraku…
كل خير في اتباع من سلف….وكل شر في اتباع من خلف
“Semua kebaikan didapat apabila mengikuti salaf (para pendahulu), dan semua keburukan didapat ketika mengikuti khalaf (orang belakangan).”
كربك يذهبه دعاء… فرحك يزيده دعاء
أحلامك يأتي بها دعاء… سلاحك الأقوى هو الدعاء
صبحكم الله بالدعوات المجابات
Doa akan menghempaskan kesulitanmu dan menambah kegembiraanmu
Akalmu yang akan menumbuhkan doa dan ia adalah senjata pamungkasmu
Semoga Allah mengabulkan doa-doa kalian
Akhi fillah…
Janganlah pernah berhenti untuk berharap pada pertolongan Ilahi
Karena harapan adalah masa depan
Harapan adalah sumber kekuatan
Doa adalah pintu kebaikan dan kesuksesan
Dan doa adalah senjata kaum beriman
Janganlah pernah berfikir untuk berhenti
Apa yang membuatmu ragu untuk melaju?
Teruslah maju! Jangan pernah meredup sebelum kedua matamu terkatup
Angkatlah tanganmu jika engkau lelah
Mintalah kekuatan dan pertolongan kepada Allah
Thalabul ilmi memang banyak rintangannya
Berbagai duri berhamburan dan kerikil-kerikil bertaburan
Semua itu bagai penghalang dan rintangan
Maka, kuatkanlah kakimu dengan doa ya akhi, barakallahu fiik…