Keseruan Acara Tasyrik di Ma’had Dua Minhajul Atsar Jember
Oleh: Tim Reportase
Hari-hari tasyrik sudah jauh meninggalkan kita, kini kita berada di bulan Muharram. Hari-hari tasyrik sudah jauh meninggalkan kita, namun kenangan di Ma’had Dua pada hari-hari tersebut masih terngiang dalam benak.
Prolog
Hari raya Iduladha tanggal 10 Zulhijah 1445 H telah berlalu, kini telah masuk di hari pertama tasyrik, sebagaimana Ma’had Satu Minhajul Atsar Jember mengagendakan sebuah acara meriah di hari tasyrik, maka para santri di Ma’had Dua Minhajul Atsar pun tak kalah juang dalam memeriahkan hari nan bahagia ini.
Semangat juang para pemuda Takmili itu terlihat jelas di raut wajah mereka. Para pemuda yang bergerak sebagai panitia acara tasyrik di Ma’had Dua tersebut saling bahu membahu membantu teman-teman mereka dalam momen yang penuh kebahagiaan ini dalam acara MUTTAQIN (MUsabaqaaT TAsyriQiyyah Nafi’ah).
Acara ini sengaja digelar secara khusus di Ma’had Dua karena para santri harus tetap tinggal di tempat tersebut, mereka tidak diperkenankan ke Ma’had Satu karena faktor jumlah yang terlalu banyak. Sehingga acara mereka dimeriahkan di Ma’had Dua.
Rangkaian Acara
Kemeriahan di Ma’had Dua ini dibuka dengan sebuah acara opening yang ditampilkan oleh para santri yang berbakat. Acara tersebut bertempat di pelataran Masjid Al-Huda Ma’had Dua pada malam Rabu usai salat Isya.
Beberapa hari sebelumnya, panitia lomba telah membentuk sepuluh tim dengan nama tim yang diambil dari sepuluh sahabat peraih janji surga. Masing-masing tim kurang lebih berjumlah sepuluh sampai sebelas anggota yang diambil dari kelas satu dan kelas dua Takmili.
Adapun kegiatan yang ditampilkan dalam acara MUTTAQIN ini ialah sepak bola, voli, takraw, cerdas cermat, perang air, dan jelajah malam.
Sepak Bola, Voli, dan Takraw
Tiga kegiatan ini dirangkai dalam satu waktu dan satu tempat, yaitu di lapangan hijau Ma’had Dua Minhajul Atsar Jember. Tiga kegiatan ini telah berlangsung sejak Selasa sore tanggal 11 Zulhijah 1445 H.
Pertandingan antar tim tersebut berjalan di sore hari itu dengan sengit. Masing-masing kelompok mengerahkan tenaganya dalam tiga pertandingan tersebut. Semua tak mau kalah dalam pertandingan.
Sore itu terasa begitu cepat, matahari mulai berjalan ke arah barat memenuhi panggilan Rabbnya. Kurang lebih pulul 17.00 WIB, peluit panjang ditiup oleh sang wasit pertanda berakhirnya semua pertandingan. Para santri pun bergegas menuju Ma’had Dua yang kurang lebih berjarak seratus meter dari lapangan. Dan pertandingan pun akan dilanjut hari-hari berikutnya.
Cerdas Cermat MUTTAQIN
Hari Rabu malam Kamis adalah jadwal Kegiatan Cerdas Cermat MUTTAQIN. Perlombaan yang mengasah otak ini cukup menarik banyak peminat. Para santri di berbagai tim sangat antusias mengikuti kegiatan lomba yang satu ini.
Laptop, proyektor, dan serba serbi lainnya panitia persiapkan guna terselanggaranya acara ilmiah ini. Acara ini diselenggarakan di Masjid Al-Huda Ma’had Dua. Sepuluh kelompok berjajar di bangunan masjid tersebut. Berawal dari kelompok Abu Bakr Ash-Shiddiq yang berada di masjid bagian utara hingga kelompok Abu Ubaidah bin Al-Jarrah yang berada di bagian selatan masjid.
Pertanyaan-pertanyaan babak pertama yang berjudul “Sahih am Khata’ (Benar atau Salah)” terus dilontarkan oleh panitia. Satu persatu tim menjawab dengan penuh kehati-hatian, jangan sampai salah menjawab atau tim mereka akan kalah poin.
Kemudian perlombaan dilanjutkan dengan babak kedua yang berjudul “Iktar Maa Syi’ta (Pilihlah yang Kamu Mau)” masing-masing tim pun juga tak mau kalah dengan lawannya. Semua saling beradu kecermatan dalam menjawab.
Pada babak kedua ini, masing-masing tim diberi kesempatan untuk memilih satu paket pertanyaan yang berisi lima soal yang akan dijawab oleh salah satu perwakilan anggota tim dengan maju ke depan.
Sebelum masuk ke babak berikutnya, panitia mentotal skor semua tim pada dua babak sebelumnya. Walhasil, yang memimpin nilai pada kedua babak ini adalah Tim Thalhah bin Ubaidillah yang diketuai oleh salah seorang santri asal Kendari.
Perlombaan di babak ketiga pun mulai. Pada babak ketiga, panitia memberikan judul “Irfa’ Yadaka (Angkat Tanganmu!)”. Konsep babak ketiga ini adalah kelompok yang paling cepat mengangkat tangan, maka dialah yang akan menjawab terlebih dahulu, apabila kelompok tersebut tidak bisa menjawab dengan tepat maka soal akan dilempar ke kelompok lain.
Kedudukan pada babak terkahir ini, Tim Sa’id bin Zaid berada lah yang di atas angin. Dengan cepat dan cermat, mereka menjawab satu demi satu pertanyaan yang dilontarkan oleh panitia. Walhasil biidznillah, mereka pulang membawa kemenangan timnya pada acara lomba ini, yang mana pada dua babak sebelumnya mereka beradu sengit dengan lawannya, yaitu kelompok Thalhah bin Ubaidillah.
Perang Air MUTTAQIN
Perlombaan berikutnya pada kegiatan MUTTAQIN ini adalah perang air yang diselenggarakan pada Kamis pagi tanggal 13 Zulhijah 1445 H bertempat di lapangan hijau Ma’had Dua.
Perlombaan ini berjalan dengan serunya. Panitia sedari pagi benar-benar telah menyiapkan dengan penuh antusias. Usai salat shubuh, di kala matahari masih berada dalam persembunyiannya, para panitia muda tersebut dengan cepat menuju lapangan, dinginnya pagi mereka lawan. Semua itu, demi berjalannya perlombaan dengan lancar.
Waktu menunjukkan sekitar pukul 07.00 WIB, panitia memanggil para peserta lomba yang sebagiannya masih terbaring di kasur dikarenakan rasa lelah sebab aktifitas padat yang mereka jalani di hari sebelumnya.
Bel dibunyikan, sebagian peserta sudah mulai mempersiapkan diri dalam pertempuran air yang akan berlangsung di pagi itu. Satu persatu peserta lomba menuju lapangan hijau. Di sana, mereka telah menyaksikan medan pertempuran yang disiapkan oleh panitia sedemikian rupa.
Beberapa lama setelah itu, pembacaan peraturan pun dimulai. Salah seorang panitia lomba memberikan instruksi kepada peserta lomba terkait perlombaan ini.
Matahari pun sudah mulai menampakkan cahayanya. Kini para pejuang sudah mulai bersiap dengan masing-masing kelompoknya dalam pertempuran ini. Kedua belah pihak akan bersiap di posisi masing-masing. Satu pihak di bagian timur lapangan sedangkan lawannya berada di lapangan bagian barat.
Splash… splash… splash…!!! Bunyi suara peluru itu memecah keheningan di pagi itu. Peluru yang berbahan air yang dibungkus dalam plastik ditembakkan kepada lawan oleh masing-masing tim. Lawan yang terkena peluru dari bagian leher hingga lutut akan dikatakan “gugur” dalam medan tempur, ia harus keluar dari medan pertempuran.
Matahari sudah mulai tinggi di atas kepala, ia terus berjalan menuju ke arah tenggelamnya, hari semakin panas. Perlombaan pun berakhir. Kurang lebih dua atau tiga jam perlombaan ini berjalan dengan penuh keseruan. Kini, masing-masing tim sudah mendapatkan takdirnya dengan kemenangan atau kekalahan.
Kemenangan pada perlombaan yang sangat seru ini berhasil diraih oleh Tim Zubair bin Awwam yang dikomandani oleh salah seorang santri asal Sidempuan. Mereka pulang dengan kemenangan gemilang.
Namun, usai kemenangan mereka dengan semua tim, mereka mendapat satu tantangan terakhir untuk melawan panitia lomba. Ya, panitia yang sedari tadi mengatur berjalannya permainan dengan apik dari awal hingga akhir, rupanya mereka juga ingin ikut serta dalam permainan yang sangat seru ini.
Jelajah Malam
Perlombaan ini dilaksanakan pada malam Sabtu tanggal 15 Zulhijah 1445 H, dua hari setelah hari-hari tasyrik usai. Perlombaan ini diikuti oleh semua tim dengan sangat antusias. Semua saling beradu kecepatan dan ketepatan dalam menuju pos permainan. Lomba ini pun tak kalah serunya dengan perlombaan lainnya, karena lomba ini dilakasanakan di malam hari.
Penutupan Acara MUTTAQIN dan Pembagian Hadiah
Kamis malam Jum’at 16 Muharram adalah acara terakhir MUTTAQIN, setelah menunggu sekian minggu dari acara perlombaan, acara ini pun rampung juga.
Ya, agenda penutupan kita adalah agenda ramah tamah, pengumuman pemenang lomba, membakar jagung, nobar film dokumenter, dan acara makan bersama dengan menu masakan daging sapi. Acara tersebut berlangsung di lapangan voli Ma’had Dua Minhajul Atsar Jember.
Kurang lebih pukul 21.15 menit acara penutupan dimulai hingga berakhir sekitar pukul 23.16 WIB. Ini adalah acara terakhir dari rangkaian keseruan acara yang diselenggarakan oleh thullab Takmili Ma’had Dua dalam momen Iduladha dan hari tasyrik.
Harapan dan Doa
Itulah sekelumit tentang acara para santri pada momen tasyrik yang berjudul MUTTAQIN yang bertempat di Ma’had Dua Minhajul Atsar Jember. Besar harapannya, acara tersebut menjadi motivasi sekaligus penyemangat belajar para santri di Ma’had ini. Di sisi lain juga kita berharap agar semua yang mereka laksanakan dapat ternilai pahala di sisi Allah Taala.
Semoga Allah senantiasa membimbing langkah thullab dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Semoga Allah berikan keistikamahan dan keteguhan kepada mereka di atas manhaj yang benar. Akhir kata kami ucapkan, “Jazakumullahu khairan kepada segenap asatidzah dan panitia yang telah membantu berjalannya acara ini. Semoga Allah menjadikan semua itu pada pemberat timbangan amal kebaikan mereka di akhirat kelak.” Amiin.