Keutamaan membaca al-Qur’an
Oleh Mush’ab Klaten Takhasus
Membaca al-Qur’an merupakan amal shalih yang bernilai besar disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala menjadikan al-Qur’an sebagai kitab suci yang paling mulia, diturunkan kepada Nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Nabi yang paling mulia. Juga di malam yang penuh dengan keutamaan dan barakah, yaitu malam lailatul qadar pada bulan yang mulia, bulan Ramadhan. Diturunkan melalui perantara malaikat yang paling mulia, malaikat Jibril, di bumi Allah Ta’ala yang paling mulia dan paling berkah yaitu Makkah al-Mukarramah.
Tentulah membaca mempelajari dan memahami kandungan al-Quran merupakan amal shalih yang bernilai besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski begitu, tak banyak dari kaum muslimin yang menyadari. Terbukti masih banyak dari kaum muslimin yang sangat minim menyumbangkan waktunya untuk membaca kitab suci ini.
- Membaca satu huruf mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ: آلم حَرْفٌ. أَلْفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ “
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan alif, lam, mim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi dan ad-Darimi, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahumullah)
Lalu bagaimana jika kita membaca satu baris, sepuluh baris, satu halaman, atau jauh lebih banyak dari pada itu. Berapa banyak kebaikan yang sudah kita raih?
- Mendapatkan syafaat pada hari kiamat
Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah dalam shahihnya dari sahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِه
“Bacalah al-Qur’an, karena al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pembari syafat bagi para pembacanya.”
Maksud memberi syafaat adalah dia akan memohon kepada Allah Ta’ala agar pembacanya diampuni segala dosa-dosanya.
- Derajat para pembaca al-Qur’an akan diangkat pada hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berasabda ,
يُقالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: اقْرَأْ وَارْقَ وَرَتِّل كَمَا كُنْتَ تُرَتِّل فِي دَارِ الدُّنْيَا فإن منزلتك عند آخر آية كنت تقرأها
“Dikatakan kepada para pembaca al-Qur’an pada hari kiamat: ‘Bacalah dan naiklah, dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia dengan tartil. Karena sesungguhnya derajatmu sesuai dengan ayat terakhir yang kau baca’.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i dan at-Tirmidzi, serta disahihkan oleh Imam an-Nawawi rahimahumullah)
Inilah sebagian balasan bagi para pembaca al-Qur’an. Tentunya masih banyak lagi ganjaran besar yang dipersiapkan untuk mereka. Semua pahala ini akan dapat diraih jika bacaan kita dilandasi dengan keikhlasan dan mengharapkan pahala, serta cara membacanya sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kesimpulan
Para pembaca al-Qur’an serta orang-orang yang memahami maknanya akan menjadi orang yang mulia di hari kiamat kelak, sebagaimana al-Qur’an dijadikan oleh Allah Ta’ala sebagai kitab suci yang paling mulia. Oleh karenanya, terus dan bersemangatlah dalam membaca al-Quran, belajar, dan bersabarlah. Barakallahu fikum.