Liburan Akhir Tahun, PP. Minhajul Atsar Siapkan 11 Oleh-Oleh untuk Masing-Masing Santri

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

Sore nanti, libur KBM akhir tahun resmi dimulai. Para santri dibolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing menjalani liburan bersama orang tua dan keluarga. Untuk itu, pihak ma’had menyediakan berbagai macam oleh-oleh untuk santrinya. Tak kurang, ada 11 oleh-oleh liburan yang bisa dibawa santri Minhajul Atsar pulang ke rumah.

Setelah perjuang yang panjang dalam thalabul ilmi, melewati beratnya musibah pandemi, liburan merupakan momen berbahagia yang sangat dinanti-nanti. Dengan oleh-oleh tersebut, harapannya dapat menambah kebahagiaan orang tua santri di rumah dan keluarganya.

 

11 Oleh-oleh itu adalah:

  1. Ilmu
  2. Amal saleh
  3. Adab dan akhlak
  4. Birrul Walidain (berbakti kepada orang tua)
  5. Sopan santun ketika pulang
  6. Kedewasaan
  7. Kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan saat di rumah
  8. Tanggap
  9. Buletin saku al-Ilmu
  10. Kurma
  11. Kartu sertifikat vaksin

Santri Berangkat ke Stasiun Menggunakan Layanan Mobil Sayyarota Milik Ma’had

Wasiat Menjelang Liburan

Dalam 5 pertemuan tausiah ditambah satu kesempatan khotbah Jumat, para asatidzah terus menegaskan agar santri tak lupa membawa poin oleh-oleh dari nomor 1 hingga 8. Tak tanggung-tanggung, pertemuan berisi wasiat jelang liburan tersebut digelar dengan durasi 30 hingga 120 menit. Harapannya para santri tak lupa menghadiahkan oleh-oleh tersebut kepada orang tua dan keluarganya di rumah.

Ya, betapa bahagianya hati ini tatkala melihat sang anak pulang dalam keadaan bertambah fisik, ilmu, dan kedewasaannya di rumah. Lelah dan kerja keras dalam membiayai terbayar lunas ketika melihat sang anak semakin dewasa, rendah hati, peduli, dan tahu diri.


Baca Juga: SOP Penjemputan Santri, Liburan Akhir Tahun Ajaran 1442-1443 H


Oleh-Oleh Nasehat

Walaupun berdurasi panjang, 5 pertemuan tausiah tersebut memiliki titik tekan pembahasan yang berbeda-beda sehingga tidak membosankan. Mulai dari wasiat tentang Ramadhan, fatwa seputar safar, hingga nasehat terkait medsos, semuanya sangat berguna bagi santri dalam menghadapi masa-masa liburan.

“Ini hanyalah libur kurikulum saja.. Liburan, bukan berati libur beramal, atau libur belajar. Wa illa, sebenarnya tidak ada kata libur bagi thalabatul ilmi. Kita hanya berpindah dari satu amalan kebaikan kepada amalan yang lain, semisal birrul walidain atau amalan-amalan lainnya.” Pesan al-Ustadz Arif hafizhahullah, kepala lembaga (mudir) Takhasus pada pertemuan pembuka bakda zuhur beberapa hari lalu.

“Di mana pun kita berada, baik di ma’had ataupun ketika liburan di rumah, kita tetap menyandang status thullabul ilmi. Kita tetap mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut ilmu, untuk berdakwah, beramar makruf nahi mungkar, dan lain sebagainya.” Tambah beliau.

Bekal Hadapi Medsos

Di pertemuan terakhir, al-Ustadz Alfian hafizhahullah membawakan fatwa ulama seputar medsos. Beliau membacakan tiga fatwa dari Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullahu Ta’ala. Tiga fatwa tersebut, dua di antaranya memiliki jawaban yang mirip, sementara fatwa ketiga berbeda jawabannya dengan dua fatwa sebelumnya.

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullahu Ta’ala membeda-bedakan fatwa tersebut berdasarkan perbedaan konteks pertanyaan dan kondisi penanya. Yang mana apa yang beliau lakukan ini bukanlah termasuk tafriq bid’i.

 

Dalam fatwa pertama dan kedua, beliau memberikan nasehat seputar medsos untuk masyarakat umum (orang awam).

“Tidak diragukan lagi bahwa media-media ini mengandung banyak kejelekan. Ia menjadi ladang subur bagi para pengusung kesesatan untuk menyebarkan kesesatan dan syubhat-syubhat yang mereka inginkan untuk menyesatkan kaum muslimin. Maka wajib menjauhinya.” Kata beliau memberi peringatan keras.

Stand Souvenir Liburan, Menyediakan Majalah at-Tibyan dan Buletin al-Ilmu

Sebaliknya, di fatwa ketiga beliau hafizhahullahu Ta’ala justru menghasung para dai yang berkompeten dan menguasai bashirah dalam berdakwah untuk memanfaatkan media-media tersebut sebaik-baiknya.

“Media-media sosial adalah peluang bagi kalian, maka manfaatkan (untuk berdakwah) dan jangan biarkan media-media tersebut digunakan oleh orang-orang jelek dan penyeru kesesatan. Justru desak mereka di media-media itu. Karena, ahlul bathil apabila melihat kebenaran tersebar, mereka akan terdiam.”


Artikel Kami: Carilah Bekal Akhiratmu di Bulan Ramadan yang Penuh Berkah


Oleh-Oleh Kartu Sertifikat Vaksin dan Buletin Saku

Mengingat bahwa sertifikat vaksin menjadi syarat perjalanan yang wajib dimiliki setiap pelaku perjalanan, pihak ma’had pun tak lupa membekali santri dengan kartu sertifikat dalam bentuk cetak. Cukup dengan mengganti biaya cetak, para santri sudah bisa mendapatkan sertifikat tersebut.

Selain itu, momen liburan yang menjadi kesempatan untuk berdakwah kepada kerabat dan saudara, menjadikan ma’had tak lupa menyiapkan oleh-oleh berupa media dakwah yang kiranya dapat dibagikan kepada yang membutuhkan. Mulai dari buletin saku hingga majalah, semuanya tersedia dengan harga terjangkau.

Stand Souvenir Liburan, Menyediakan Majalah at-Tibyan dan Buletin al-Ilmu

Oleh-Oleh Kurma

Dalam rangka menambah kebahagiaan orang tua dan keluarga di rumah, Tim Sahabat Santri juga membekali seluruh santri yang hendak pulang dengan bingkisan berupa kurma. Mulai dari Tahfizh, Takmili, TN, hingga Takhasus, semua mendapatkan bingkisan tersebut secara cuma-cuma.

Sebagian santri sampai takjub, bisa-bisanya para santri diberi oleh-oleh seperti itu, dengan bungkusan yang bagus pula.

 

Jauh-jauh hari sebelum liburan, tim sahabat santri sudah sibuk mengemasi kurma-kurma tersebut dalam toples cantik. Untuk bagian pengemasan diserahkan kepada tim dari santriwati TN. Bisa ber-ta’awun di Tim Sahabat Santri, mereka sangat senang. Saling berlomba dengan temannya untuk menyelesaikan pengisian kurma ke dalam toples.

Tim dari Takhasus juga tak kalah antusias, mereka mendapat bagian untuk menempel stiker di atas toples hingga distribusi kepada seluruh santri. Pembagian tugas dilakukan serapi mungkin guna efisiensi waktu dan tenaga.

Kurma bingkisan santri minhajul atsar

Oleh-oleh Kurma untuk santri Minhajul Atsar

Stiker itu sendiri merupakan hasil karya Takhasus Desain. Label Bohots Dates yang menjadi merek dari bingkisan tersebut menggambarkan salah satu kegiatan seorang thalibul ilmi yang harus terus dilestarikan, yaitu buhuts (riset) ilmu dan hukum agama secara mendalam.

“Menuntut ilmu, menulis, mencatat, murajaah, berkarya, dan riset ilmiah tak terikat dengan waktu dan tempat. Di mana pun, kapan pun, baik di ma’had atau pun ketika liburan, kegiatan-kegiatan itu tak boleh ditinggalkan.” Demikian makna tersirat dari merek tersebut.

Lengkap dengan foto kurma berlatar belakang bangunan asrama di ma’had, yang harapannya dapat mengingatkan santri dengan suasana lingkungan ilmu. Merupakan hasil jepretan tim fotografi dari santri, foto tersebut rasa-rasanya menyimpan makna yang mendalam.

 

Harapan Besar

Harapan kami, liburan kali ini menjadi momen yang sangat indah dan berbahagia bagi santri serta keluarganya. Bahagia karena di rumah bisa mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di ma’had. Indah karena sang santri bisa menghadiahkan oleh-oleh kepada keluarga dan masyarakatnya berupa bakti, kepedulian, kedewasaan, dan akhlak mulia yang telah diajarkan di ma’had ilmu dan praktiknya.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.