Menikahlah wahai saudariku!

 

Oleh Ahmad Syarif Medan Takhasus

 

Berikut ini adalah nasehat dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah kepada para pemudi untuk menggabungkan antara menikah dan belajar serta tidak menunda menikah disebabkan ingin belajar.

 

Pertanyaan:

رسالة وصلت إلى البرنامج باعثتها مستمعة تقول الطالبة هدى بن نايف بن عبد العزيز الثانوية العامة، أختنا تقول: أنا طالبة في الثانوية العامة أؤيد هذا البرنامج المشرق بالنور بالعلم والمعرفة، نشكر الله أولًا ثم نشكر أصحاب الفضيلة العلماء والقائمين على هذا البرنامج الساطع الطيب المفيد، أنا كما قلت طالبة في الثانوية العامة متزوجة ولله الحمد وعمري ثمان عشرة سنة، وسعيدة جدًا مع زوجي وفي عيشة طيبة

Telah sampai sebuah risalah kepada sebuah acara yang dikirimkan oleh seorang pendengar siswi yang belajar di sekolah Huda bin Nayifbin Abdul Aziz pada tahun pembelajaran yang ke-2. Saudari kami ini berkata: Saya adalah seorang siswi. Telah menjadi program dalam acara yang terbit dengan cahaya ilmu dan pengetahuan ini, yang pertama kami bersyukur kepada Allah kemudian berterima kasih kepada para ulama yang telah mengampu acara yang bercahaya ini. Sangat bagus dan penuh dengan faedah. Saya adalah seorang siswi sebagaimana yang telah kami utarakan. Saya adalah seorang wanita yang telah menikah –alhamdulillah– usia saya baru beranjak 18 tahun dan saya sangat bahagia hidup bersama suami saya.

وأختي الكبيرة عمرها ثلاثون سنة ولم تتزوج إلى الآن؛ لأنها قدمت الدراسة على الزواج فكبر سنها ولم يردها أحد؛ لأن عمرها تعدى الشباب، الشاب لا يريدها وهي لا تريد الشيوخ أو الكبار في السن، وهي الآن نادمة على تفريطها في شبابها، وهي الآن تقف معي وتهمس في أذن كل طالبة في الكلية أو الجامعة أو الثانوية أو الكفاءة أو محو الأمية وتقول: لا تتركن الدراسة ولكن تزوجن وأنتن تدرسن لكيلا تندمن إذا فات شبابكن أيها الفتيات الطيبات! وتجلسن في بيوت أهلكن بدون أزواج، إلى صديقاتي وزميلاتي وأخواتي في جميع مدارس الفتيات بالمملكة العربية السعودية أهدي إليكن سلامي وتحياتي وأرفع هذه الرسالة إلى سماحة الوالد الشيخ عبد العزيز كي يرفدها بما يستطيع، جزاه الله خيرًا

Kakak perempuan saya telah berusia 30 tahun dan belum menikah hingga sekarang, karena ia lebih mementingkan belajar dari pada menikah sehingga usianya mencapai usia demikian. Seorang pria tidak ada yang ingin mempersuntingnya, karena usianya yang tidak lagi muda. Seorang pemuda tidak ada yang melirikknya dan ia pun enggan dengan pria yang telah tua usianya. Sekarang kakak saya tinggal bersama saya dan selalu menyerukan kepada para siswi yang ada di fakultas, universitas, dan sederajat dengan mengatakan: “Jangan kalian tinggalkan belajar, tetapi menikahlah. Kalian terus belajar agar kalian tidak menyesal jika berlalu masa-masa muda kalian. Wahai para pemudi, duduk dan tetaplah belajar di rumah-rumah keluarga kalian tanpa didampingi suami-suami kalian. Untuk para teman, sahabat, dan saudara-saudaraku di seluruh sekolah yang ada di kerajaan Saudi Arabiah, aku hadiahkan salam dan penghormatanku kepada kalian dan aku akan kirimkan risalah ini kepada As-Syaikh Abdul Aziz agar membantunya dengan perkara yang mampu untuk melakukannya -semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan kebaikan-.

 

Jawaban:

نعم، أؤيد ما ذكرته البنت الطالبة، وأؤيد أيضًا ما ذكرته أختها، ولاشك أن الزواج أمر مطلوب وينبغي للفتيات وينبغي أيضًا للشباب من الرجال المسارعة إليه، يقول النبي ﷺ: يا معشر الشباب! من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

Ya, telah sampai apa yang disebutkan seorang siswi dan apa yang dikisahkan tentang saudarinya. Tidak diragukan bahwa menikah adalah perkara yang diinginkan dan sepantasnya bagi seorang pemudi dan pemuda untuk segera menikah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wahai sekalian para pemuda, siapa saja yang mampu di antara kalian untuk menikah, maka hendaknya ia segera menikah. Karena menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa sebagai tameng baginya.”

والحمد لله أختك وإن كانت بلغت الثلاثين فهي لا تزال شابة ولا تزال فتاة، وأسأل الله أن يسهل لها الزوج الصالح الطيب وأن يثيبها على ما قصدت من طلب العلم وحرصت عليه من طلب العلم، وأبشرها أن الله سيسهل لها من الرجال الصالحين والشباب الطيبين ما يحصل به إن شاء الله الخير لها في دنياها وآخرتها، ولكني مع ذلك أنصح جميع الفتيات بأن يبادرن إلى الزواج ولا يمنع ذلك وجودهن في الدراسة، فلا مانع من الجمع بين الدراسة وبين الزواج، ولو فرضنا أن الزوج لا يرغب أن تستمر في الدراسة فإنها تقطع الدراسة والحمد لله، يكفيها ما أخذت من العلم وفي إمكانها المذاكرة والمطالعة في كتب العلم وتستفيد

Alhamdulillah saudari anda walaupun telah mencapai usia 30 tahun, dia masih tetap seorang pemudi. Aku memohon kepada Allah agar memudahkannya untuk mendapatkan seorang lelaki yang shaleh dan baik serta memberikan balasan pahala atas apa yang ia niatkan dari menuntut ilmu dan bersemangat di atasnya. Aku kabarkan kepada dia dengan kabar gembira bahwasanya Allah akan mempermudah untuknya mendapatkan pria di antara pria-pria yang shaleh dan pemuda-pemuda yang baik. Apa yang ia lakukan dengannya insyaAllah adalah kebaikan bagi dirinya di dunia dan akhirat. Tetapi bersamaan dengan itu semua, aku nasehatkan kepada para pemudi agar bersegera untuk menikah dan tidak menundanya karena belajar. Tidak ada penghalang untuk memadukan antara belajar dan menikah. Jika kita gambarkan bahwa menikah adalah perkara yang tidak disukai untuk terus melanjutkan belajar bagi seorang pemudi, sehingga ia harus berhenti dari belajar, maka alhamdulillah cukup baginya mengambil ilmu yang memungkinkannya untuk dpelajari dan mentelaah kitab-kitab ilmu dan mengambil ilmu darinya.

 

أما تأخير الزواج إلى الانتهاء من الدراسة الجامعية فهذا قد يسبب ترك الزواج وعدم الزواج، فأنا أنصح جميع الفتيات أن يبادرن بالزواج، وأن لا يؤخرن ذلك إلى النهاية من الدراسة الجامعية بل يبادرن، فإن تيسر لهن إكمال الدراسة مع الزوج فالحمد لله وإلا فالزواج مقدم ولو لم تكمل الدراسة، وفي إمكانها بعد ذلك أن تطالع وتستفيد وتذاكر، وربما حصل لها زوج صالح متخرج جامعي أو فوق الجامعي فيفيدها وينفعها أيضًا ويجبر بما حصل من النقص، فأكرر وأكرر أهيب بالفتيات بالمسارعة إلى الزواج وهكذا الشباب من الرجال أهيب بالجميع المبادرة بالزواج وأن لا يؤجلوا ذلك إلى نهاية الدراسة الجامعية فإن الإنسان لا يدري ماذا بقي من عمره ولا يدري ماذا يكون بعد ذلك فالبدار البدار بالزواج هو المطلوب. نعم

Adapun menunda menikah hingga selesai akademik di sebuah Universitas, terkadang menjadi sebab seorang meninggalkan pernikahan dan tidak ingin lagi menikah. Maka aku nasehatkan untuk para pemudi agar bersegera menikah dan tidak menundanya hingga selesai belajar di sebuah Universitas bahkan bersegeralah. Jika memudahkan bagi kalian menyelesaikan proses akademik bersama suami kalian maka alhamdulillah. Jika tidak, maka menikah itu lebih diutamakan walaupun tidak selesai belajar. Disana masih mungkin baginya setelah menikah untuk tetap menelaah, mengambil faedah, dan mempelajari ilmu. Bisa jadi ia mendapatkan suami shaleh lulusan universitas bahkan lebih tinggi daripada itu. Lelaki yang dapat memberikan faedah dan manfaat baginya serta menutupi kekurangannya. Maka aku ulangi kembali dan aku imbau kepada para pemudi untuk segera menikah dan tidak menundanya hingga selesai di universitas. Karena seorang itu tidak tahu apa yang akan terjadi di sisa-sisa usianya dan apa yang akan terjadi setelah itu, maka cepatlah untuk menikah karena menikah itu perkara yang dituntut.

المقدم: جزاكم الله خيرًا، ونفع بكم

Penyampai mengucapkan semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan dan memberi manfaat.

Sumber: https://binbaz.org.sa

 

.

.

 

 

 

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.