Mewaspadai musuh dakwah

 

Oleh Faruq Gresik Takhasus 4B

 

Sungguh kebenaran dan kebathilan tidak akan pernah bersatu sebagaimana air dan minyak, kebenaran dan kebatilan juga akan terus berseteru sampai hari kiamat.

Begitu pula ahlus sunah akan terus berseteru dengan ahlul batil (pengekor hawa nafsu) dan ahlul bid’ah sampai hari kiamat. Ini merupakan sunnatullah (ketetapan) yang telah Allah azza wa jallla tetapkan sejak lima puluh ribu tahun lalu sebelum bumi diciptakan.

 

Musuh ahlus sunnah

Ahlul bid’ah senantiasa berupaya dengan sekuat tenaga untuk mematikan sunah dan ahlus sunnah. Namun Allah Ta’ala selalu memunculkan para ulama yang terus membela sunah dan menghidupkannya.

Sebagaimana musuh para Nabi yang senantiasa menghalangi dakwah para Nabi, Allah Ta’ala  katakan dalam firman-Nya:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا

“Demikianlah, Kami jadikan setiap nabi musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk dan penolong.”  (QS. Al-Furqan: 31)

 

Di antara makar ahlul bid’ah

Mereka membuat syubhat (keraguan) dan permusuhan yang keras terhadap ahlus sunnah. Syaikh Muhammad bin Sholih al-’Utsaimin rahimahullah menafsirkan surat al-Furqan ayat ke 31:

فإن هؤلاء المجرمين يعتدون على الرسل واتباعهم وعلى ما جاءوا به بأمرين:

الأول: التشكيك الثانية: العدوان.

“Sungguh orang-orang yang melampui batas, mereka menentang para rasul dan pengikut mereka dan dari apa yang mereka bawa dengan dua cara:

  1. membuat keraguan (syubhat).
  2. membuat permusuhan.

أما التشكيك فقال الله تعالى في مقابلته

كفى بربك هادياً (لمن أراد أن يضله أعداء الأنبياء. وأما العدوان فقال الله تعالى في مقابلته) ونصيراً (لمن أراد أن يردعه أعداء الأنبياء.فالله تعالى يهدي الرسل وأتباعهم وينصرهم على أعدائهم ولو كانوا من أقوى الأعداء، فعلينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء

Adapun yang membuat keraguan (syubhat), Allah Ta’ala telah membalas mereka dengan firman-Nya, “Cukuplah Rabbmu (wahai Muhammad) sebagai pemberi hidayah.” Yaitu bagi orang yang akan disesatkan oleh musuhnya para nabi. Sedangkan yang membuat permusuhan, Allah akan membalas mereka  dengan firman-Nya, “dan penolong.” Yaitu bagi orang yang dimusuhi oleh musuh para nabi. Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada para rasul dan pengikutnya serta menolong mereka atas musuhnya walaupun dari orang yang paling kuat. Oleh karena itu, jangan sampai kita merasa pesimis disebabkan banyaknya musuh…” (Syarh Kasyfu asy-Syubuhat hal 64)

Penutup

Semoga Allah menjadikan kami orang-orang yang kokoh di atas kebenaran dan membelanya. Mudah-mudahan dengan itu, Dia memberikan pertolongan kepada kami dan kalian atas para musuh-musuh dakwah.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.