Nasehat untuk pemuda

 

Oleh Maulana Shaifi Lampung Takhasus

 

Berlebihan dalam jatuh cinta dan takjubnya seorang terhadap kekasihnya yang berlebihan dinamakan al-Isyq. Di antara ucapan yang terkenal tentang para pecinta adalah:

أريد لأنسى ذكرها فكأنما        تمثل لي ليلى بكل سبيل

“Aku ingin melupakannya, namun seolah Laila menjelma di hadapanku dari segala arah.”

Seorang penyair mengatakan: “Jika aku katakan, Dinda kini tiada. Tapi hati ini tak percaya, sebab nyatanya Dinda sembunyi dalam hati.”

 

2 macam al-Isyq

Para ulama membagi al-Isyq menjadi 2:

  1. Cintanya seorang lelaki terhadap seorang perempuan atau sebaliknya.
  2. Cintanya seorang terhadap sesama jenis.

Adapun macam pertama sebagaimana yang terjadi pada istri raja terhadap Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Ketika istri raja mengajak Nabi Yusuf melakukan perbuatan keji, namun Nabi Yusuf menolak dan berkata:

قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

“Aku berlindung kepada Allah, sungguh Rabbku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang zhalim itu tidak akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23)

Disebabkan keikhlasan Nabi Yusuf ‘alaihis salam, Allah Ta’ala memalingkannya dari perbuatan keji.

 

Adapun macam yang kedua, sebagaimana kisah Nabi Luth ‘alaihis salam:

وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67) قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ (68) وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ (69) قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ (70) قَالَ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (71) لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ (72)

“Datanglah penduduk kota itu (ke rumah luth) dengan gembira. Nabi luth berkata: ‘Sesungguhnya mereka adalah tamuku. Janganlah kalian mempermalukanku. Bertakwalah kepada Allah dan janganlah membuat aku terhina.’ Mereka berkata: ‘Bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia. Dia luth berkata: ‘Mereka itulah putri-putriku (nikahlah mereka), jika kamu hendak berbuat.’ Allah berfirman: ‘Demi umurmu (Muhammad), sungguh mereka terombang- ambing dalam kemabukan.’” (QS. Al-Hijr: 67-72)

 

Bahaya al-Isyq

Jika ada yang bertanya: “Adakah bahaya yang ditimbulkan dari penyakit ini?” Maka kita jawab: “Iya, bahkan bahayanya akan menjerumuskan seorang hamba menyekutukan Allah Ta’ala.”

Al-Isyq dapat merusak hati dengan sebenar-benar kerusakan. Jika hati telah rusak, rusak pula niatnya. Penyakit ini merupakan fitnah yang besar, namun banyak manusia yang tidak memperdulikannya.

 

Sesungguhnya setan menyesatkan seorang dari berbagai jalan, hingga menyeretnya kepada fitnah yang besar. Setan tidak datang kepada ahli ibadah dengan cara memperindah zina kepadanya untuk pertama kalinya, namun setan memperhias pandangannya.

Ahli ibadah dan ulama telah menutup pintu memandang perempuan yang bukan mahramnya untuk dirinya, karena jauhnya dan tidak berbaur dengan mereka. Namun setan menggodanya dari jalan lain, berupa fitnah murdan (anak tampan seperti perempuan).

 

Bimbingan ulama

Berhati-hatilah dari fitnah murdan, betapa banyak kaki tergelincir di dalamnya. Orang yang dekat dengan fitnah ini jarang selamat darinya. Inilah metode salafus sholeh dalam menghadapinya:

Diriwayatkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullah bahwa ia berkata: “Perempuan bersama satu setan dan amrod bersama dua setan, maka aku mengkhawatirkan diriku dengan dua setannya.” (Tablis iblis)

 

Abdul Aziz bin Abi Sa’ib rahimahullah berkata: “Sesungguhnya kekhawatiranku tehadap ahli ibadah dari pemuda tampan melebihi kekhawatiranku terhadapnya dari tujuh puluh perempuan perawan.”

Atha’ bin Muslim rahimahullah berkata: “Sufyan ats-Tsauri tidak membiarkan pemuda tampan duduk di dekatnya.”

 

Dari al-Wadhin bin ‘Atha rahimahullah dari sebagian tabi’in dia berkata: “Mereka membenci seorang laki-laki menajamkan pandangan teradap pemuda yang tampan.”

Oleh karenanya Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan: “Perkara yang paling membahayakan seoarang hamba, baik berkaitan dunia atau agamanya adalah cinta buta terhadap murdan. Tidaklah seorang diuji dengannya, melainkan karena jauhnya dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

 

Obat cinta kasih yang salah

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Obat yang berkaitan dengan hati pencinta hawa nafsu dari dua jalan:

  • Mencegah penyakit sebelum terjadi.
  • Mencabutnya setelah ada.

 

Keduanya akan mudah bagi orang yang Allah mudahkan baginya, adapun cara mencegah setelah terjadi penyakit ini ada dua cara:

  • Menundukkan pandangan
  • Menyibukkan hati dengan ketaatan kepada Allah.

 

Atau dengan cara:

  • Meminta pertolongan kepada Dzat yang membolak-balikan hati.
  • Jujur bersandar hanya kepada-Nya.
  • Mengisi hati dengan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  • Merenungkan bahaya yang telah menimpa bagi orang-orang yang terkena penyakit al-Isyq.

 

Sikap yang tepat

Hendaknya kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari cinta yang membawa petaka di dunia dan akhirat ini. Sesungguhnya rasa cinta itu timbul hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan karena-Nya semata. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita saling cinta hanya karena Allah. Semoga dengan menjalankan cara-cara ini, Allah Ta’ala bebaskan dari penyakit yang membinasakan, amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.