Puasanya Wanita yang Mengalami Istihadhah

 

Terjemahan fatwa oleh Asyraf Merauke, Takmili

 

Pertanyaan

Apa hukum darah yang keluar dari seorang wanita dan itu bukan darah haid atau nifas? Jika darah itu keluar di bulan Ramadan, apakah ia harus meng-qadha’ (mengganti) puasanya di hari-hari tersebut?

 

Jawaban

Segala puji bagi Allah semata, selawat serta salam semoga terlimpah kepada utusan-Nya, keluarga, dan sahabatnya, wa ba’du:

Apabila darah itu keluar di hari-hari bulan Ramadan dan bukan darah haid atau nifas, maka ia tetap wajib berpuasa dan juga salat, dengan (memperbaharui) wudunya setiap hendak salat. Ia juga tidak perlu meng-qadha’ puasa dan salatnya (di waktu lain).

Wabillahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

 

Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyati wal Ifta’, pertanyaan ke-2 dari fatwa no. 6495

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.