Renungan Akhir Ramadhan
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ
“Betapa hinanya seseorang ketika namaku disebut di sisinya namun ia tidak bershalawat kepadaku. Betapa hinanya seseorang yang masuk padanya bulan Ramadhan, lalu ketika bulan tersebut telah lewat ia belum mendapatkan ampunan. Betapa hinanya seseorang ketika ia mendapati masa senja kedua orang tuanya namun hal itu tidak bisa menyebabkan ia masuk surga.” (HR. Ahmad no. 7139, dan At-Tirmidzi no. 3468)