Renungan kesabaran

 

Oleh Azkia Situbondo Tahfidz dan Umar Ponorogo Takhasus

 

Covid-19 hingga hari ini masih tak kunjung hilang, seluruh dunia masih dilanda oleh pandemi mematikan yang satu ini. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia bisa terjangkiti oleh virus ini –biidznillah-.

Ada sebuah hadits yang ingin kami bawakan berkaitan dengan hal ini. Haditsnya singkat dan telah dihafal oleh banyak kaum muslimin. Hadits ini dibawakan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 6412)

 

Cobaan adalah bentuk teguran

Para pembaca rahimakumullah…

Barangkali wabah covid-19 ini Allah turunkan sebagai teguran bagi kita semua untuk memperhatikan kesehatan. Mengapa? Karena virus ini akan sulit untuk menyerang seorang yang memiliki imunitas yang tinggi, biidznillah. Virus ini dengan cepat merusak organ tubuh bagian dalam ketika imunitas tubuh menurun.

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan adalah dengan menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Inilah yang diimbau oleh pemerintah kita sebagai langkah preventif (pencegahan) terhadap penularan virus covid-19 .

PHBS butuh dijalankan dan dibiasakan sejak dini. Mulai dari diri sendiri, keluarga hingga masyarakat. Ini membutuhkan kesadaran akan butuhnya kita terkhusus di masa pandemi. Mudah-mudahan dengan menerapkan imbauan-imbauan pemerinah, menjadi sebab diangkanya musibah dan berbagai bencana. Wabillahit-Taufiq. Semoga bermanfaat. Amin

 

Meraih kebahagiaan dengan sabar dan istiqomah

Kebahagiaan adalah dambaan seluruh manusia. Masing-masing dari mereka pasti mengharap serta bercita-cita untuk meraihnya, baik kebahagiaan yang berkaitan dengan dunia ataupun akhiratnya. Namun ketauhilah, bahwa kebahagiaan itu tak bisa diraih dengan harapan dan cita-cita semata ataupun angan-angan belaka.

Untuk meraihnya tak semudah membalik kedua telapak tangan. Kesabaran orang-orang yang menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan, serta istiqomah di atas sunnah tatkala terjangan ombak datang silih berganti.

 

Sabar dan istiqomah, nikmat besar

Sungguh sabar dan istiqomah di atas al-Haq merupakan permata indah yang tiada tara disaat ujian dan cobaan datang menerpa. Allah Ta’ala berfirman:

 الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Alif lam miim, apakah manusia menyangka bahwa mareka dibiarkan begitu saja tatkala mereka mengatakan: ‘Kami beriman.’ Sedangkan mereka tidak diuji? Sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengatahui manakah yang jujur serta manakah yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 1-3)

 

Ujian dan cobaan, sebuah ketetapan

Ujian dan cobaan merupakan ketetapan Allah Ta’ala kepada para hamba-Nya. Ujian dan cobaan akan senantiasa datang silih berganti. Fitnah dan godaan akan terus bermunculan di manapun dan kapanpun, itu semua bukan karena tanpa tujuan. Namun di balik itu semua, ada hikmah yang besar sebagaimana yang dituturkan oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah:

“Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita bahwa Dia pasti akan menguji para hamba-Nya dengan ujian, tujuannya agar nampak manakah yang jujur dan manakah yang dusta. Manakah hamba yang mudah mengeluh dan manakah yang sabar di saat menjalani ujian. Ujian itu termasuk dari ketetapan Allah Ta’ala, sehinggah hikmah dan faedah yang bisa dipetik dari adanya ujian adalah agar terbedakan manakah yang baik dan manakah yang jelek.” (Tafsir surat al-Ankabut: 1-3)

 

Janji Allah bagi yang bersabar

Wahai saudaraku, hendaknya kita menjadi orang-orang yang sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, niscaya akan meraih janji Allah. Dia berfirman di dalam al-Qur’an:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar, kurang harta dan jiwa, serta buah-buahan dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

 

Kabar gembira apakah itu? Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa kabar gembira itu adalah pahala tanpa batas. Maka, jadilah orang yang tegar serta istiqamah di saat badai fitnah datang bergelombang. Allah pasti akan menolongmu dan memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Barangsiapa yang berpegang teguh dengan tali agama Allah, niscaya akan dibimbing ke jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)

 

Manfaat sabar dan istiqomah dalam kehidupan

Wahai saudaraku, kesabaran dan keistiqomahan adalah dua pokok penting dalam menghadapi kehidupan, karena dengan kesabaran serta tawakal kepada Allah, kita mampu melewati ujian yang datang silih berganti. Dengan keistiqamahan serta hidayah-Nya, kita kita bisa gigih dan tegar di atas sunnah tatkala fitnah syahwat dan syubhat itu menyambar.

Ketahuilah bahwa hidup di dunia ini adalah ujian, maka perjuangan serta kesabaran tidak boleh surut hingga akhir kehidupan, bahkan kadang badai harus dilawan sekuat tenaga. Kebahagian itu bukan mendapatkan dunia, tetapi kebahagian itu ada pada pedoman iman dan takwa saat seorang sabar untuk berpegang teguh dengan al-Quran dan sunnah serta istiqomah di atasnya. Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan di akhirat kelak. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.