Salatmu Keberuntunganmu!

A river flowing through the trees and mountains in Scotland

 

Salam Pembuka Mading at-Tibyan Edisi – 04 / Rabiuts Tsani 1443 H

 

Oleh Tim Mading Santri

 

Sahabat at-Tibyan hafizhakumullah, tahukah Anda bahwa salat adalah pilar agama, syiar Islam yang paling tampak (yang menggambarkan keislaman seseorang), pemisah antara seorang hamba dengan kekafiran, amalan yang pertama kali dihisab dan dipertanggung jawabkan di Hari Kiamat, penentu kebaikan seluruh amalan hamba, jalan keluar dari segala macam problematika, dan juga ibadah yang paling agung kedudukannya di sisi Allah.

Jika sedemikian agungnya kedudukan salat, maka bisa kita pastikan bahwa salat adalah penentu kebahagiaan seorang hamba, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Saudaraku yang semoga Allah muliakan, hendaknya kita memohon taufik kepada Allah agar bisa memuliakan ibadah nan agung ini.

 

Alhamdulillah, hanya karena taufik dari Allah semata, di ma’had ini para asatidzah kita sangat memberikan perhatian terhadap murid-muridnya terkait permasalahan salat.

Di antaranya, melalui nasehat yang sering tersampaikan di pelajaran-pelajaran dan kajian-kajian. Bahkan, ada pula kajian khusus untuk seluruh santri dari berbagai lembaga di ma’had ini yang mengangkat tema Tazhim Qadrish-Shalah.

Ini semua dalam rangka mengingatkan para santri agar semangat dan antusias dalam menghadiri salat berjamaah, tidak masbuk, dan mengerjakannya dengan sepenuh hati menghamba kepada Rabb semesta alam. Apapun kesibukan dan pekerjaan masing-masingnya, jangan sampai menjadi alasan untuk lalai dari salat berjamaah.

Semoga dengan nasehat dari ustadz-ustadz kita itu, kita bisa semakin bersemangat, bertambah khusyuk dan antusias terhadap ibadah yang menjadi rukun Islam kedua ini.

 

Bukan hanya melalui nasehat. Untuk membangkitkan semangat ibadah salat ini, ma’had membentuk sebuah sistem. Di antaranya dengan menyusun piket harian untuk membantu membangunkan santri di pagi hari. Tujuannya, agar mereka bisa segera bangun di sepertiga malam yang terakhir, lalu salat tahajud dan bersegera menunaikan ibadah salat subuh.

Atas dasar inilah mading at-Tibyan ingin untuk ikut berpartisipasi dalam amalan ini. Harapannya, tema yang kami sajikan di pembahasan edisi kali ini bisa membantu menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini;

Seberapa agungkah kedudukan salat?

Sudahkah kita menghormati salat?

Sudah benarkah salat kita selama ini?

Mengapa salat kita belum dapat merubah perilaku buruk kita? Ada apa dengan salat kita?

Tidakkah kita tahu betapa mengerikannya ancaman dan siksa bagi orang yang melalaikan salat?

Temukan semua jawabannya pada rubrik-rubrik berikut ini.

 

Penulis: Usamah Najib, Lampung

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.