SYIAR, Tasyrik di Minhajul Atsar. Selingan di Sela-Sela Belajar

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

Memang sudah menjadi hal yang biasa bagi para santri di sini, tetap berada di Ma’had selama hari raya Idul Adha berikut hari tasyriknya. Karena itu, akan selalu ada acara yang diselenggarakan untuk mengisi hari-hari libur tersebut. Agar sekalipun jadwal belajar berhenti, para santri tetap tidak kosong dari kegiatan-kegiatan bermanfaat.

Tasyrik di Minhajul Atsar

Selepas Tim Kantor Takhasus menunjuk kelas 3 sebagai panitia acara hari tasyrik pada lebaran ini, mereka mulai mengadakan rapat tentang kegiatan-kegiatan yang akan mereka selenggarakan. Di sela-sela kesibukan belajar, mereka sempatkan sebagian besar waktu untuk berkumpul membahas acara itu.

Syi’ar (Tasyrik di Minhajul Atsar), nama yang akhirnya tersemat untuk kegiatan tersebut, setelah diskusi panjang oleh para panitia di siang itu. Semoga Allah memberkahi seluruh usaha mereka.

 

Rangkaian Acara

Hari raya pun tiba, acara mulai pada sore hari selepas penyembelihan hewan kurban. Pertandingan sepak bola antara MTP melawan PT menandai bermulanya acara tersebut. Kemudian acara berlanjut di malam hari berupa kegiatan nobar edukasi dan pengenalan seputar kegiatan syi’ar itu sendiri.

Perlombaan terus berlanjut. Pada tasyrik kali ini acara lebih didominasi dengan perlombaan ilmiah, seperti cerdas cermat, tebak gambar, fathulqomus (membuka kamus), dan lomba berkhutbah. Walaupun tetap ada kegiatan fisik semisal pertandingan bulu tangkis, sepak bola, perang air, dan outbound.

Selepas lomba fathulqomus pada Ahad malam tanggal 14 Dzulhijjah yang bertepatan dengan 02 Juli, berakhirlah rangkaian acara ini. Ditutup dengan penayangan video dokumentasi hari raya Idul Adha dan trailer dokumenter Syi’ar.

Alhamdulillah meskipun ada beberapa kendala seperti proyektor yang tak kunjung hidup, hujan yang tiba-tiba turun, dan beberapa kendala lainnya, tetapi hampir seluruh thullab tetap berantusias dalam mengikuti seluruh kegiatan tersebut.

Dari Santri untuk Santri

Sebagai sesama santri yang saling mengerti perasaan satu sama lain, panitia berusaha penuh untuk bisa menampilkan acara yang ilmiah, bermanfaat, menghibur, dan bisa menghilangkan rasa penat biidznillah.

Suatu hal yang tidak mudah tentunya, semoga semua dedikasi mereka ini masuk dalam keumuman sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam

أَفْضَلُ الأَعْمَالِ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى المُؤْمِنِ

“Perbuatan paling utama adalah memasukkan kebahagiaan dalam diri seorang mukmin.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Awsath)

Akhir Kata

Melalui semua acara ini, besar harapan dari panitia agar para santri mendapatkan banyak manfaat. Terhibur, bertambah pengetahuan ilmiah mereka, semakin kokohnya ukhuwah (persaudaraan), dan pastinya agar semangat thalabul ilmi-nya bertambah setelah usainya acara ini.

Hal ini senada dengan penyampaian ketua koordinator panitia Syiar, “Ya kita mengisi kekosongan hari tasyrik, dengan kegiatan yang bermanfaat, contohnya kegiatan ilmiah gitu. Dan juga kegiatan yang bersifat fisik, yang masing masingnya harapannya akan menambah wawasan santri, semangat dalam belajar, dan yang lainnya lah.”

Mudah-mudahan apa yang mereka maksudkan ini terwujud, dan semoga ke depannya para santri bisa membuat acara yang lebih baik dari ini. Amin.

 

Penulis: Abdurrahman Al-Atsari Sleman, Takhasus

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.