Topik Utama 3
Perjuangan Nabi Ibrahim di Masa Muda
Oleh: Wahyu Satria
Sobat at-Tibyan yang semoga dirahmati oleh Allah, masih ingatkah kalian kisah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala kaumnya? Ya, kisah luar biasa ini tidak asing lagi di telinga para santri. Allah mengabadikan kisah tersebut di dalam al-Qur’an dan dibaca oleh umat ini pada setiap generasi.
Potret Sang Nabi di Masa Muda
Masa muda adalah masa-masa keemasan. Sebuah masa produktif dimana tubuh masih sehat, kuat dan bugar lagi prima diiringi kuatnya tekad dan ilmu untuk memujudkan impian dan cita-cita seseorang.
Namun sayang, sebagian kawula muda malah sibuk dan terlalaikan dengan gemerlapnya dunia. Sibuk dan tenggelam dalam kubangan hawa nafsu dan ambisi rendahan. Semoga Allah berikan petunjuk kepada para pemuda negeri ini. Amin.
Berbeda dengan figur kita yang satu ini. Sosok pemuda yang disebutkan dalam al-Qur’an dengan sekian prestasi luar biasa. Ya, dialah pemuda Ibrahim. Beliau memanfaatkan masa mudanya untuk berjuang menegakkan kalimat tauhid serta memberangus kesyirikan.
Nabi Ibrahim merupakan sosok yang sabar, telaten dan tabah dalam berdakwah. Beliau mengajak kaumnya untuk sadar dari peribadatan kepada patung yang tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat. Lalu kembali kepada peribadatan kepada Dzat yang maha kuasa.
Dakwah nabi Ibrahim tidak serta merta diterima kaumnya. Mereka tetap membangkang dan tidak mengindahkan ajakan sang pemuda Ibrahim.
Tetap Berjuang dan Pantang Menyerah
Mendapat penolakan serta celaan dari kaumnya tak membuat pemuda Ibrahim q berhenti. Beliau mencari cara jitu lain dalam upayanya untuk menyadarkan kaumnya. Hingga tibalah suatu hari dimana raja dan seluruh masyarakat keluar dari tempat mereka untuk sebuah perayaan.
Kesempatan ini pun tak disia-siakan oleh sang pemuda Ibrahim. Tak rela melihat Allah Rabbul ‘Alamin disekutukan. Dengan gagah berani, beliau masuk ke dalam tempat di mana patung-patung yang disembah kaumnya berada. Kemudian beliau hancurkan seluruh patung yang ada kecuali yang paling besar. Ibrahim lantas mengalungkan kapak yang beliau pakai ke bagian leher patung tersebut.
Tatkala kaumnya kembali, mereka kaget bukan main melihat tuhan yang selama ini mereka sembah telah hancur. Tidak ada yang terbesit di pikiran mereka siapa pelakunya. Hingga terdengar bahwa pelakunya adalah Ibrahim. Dan selama ini Ibrahim dikenal tidak suka terhadap sesembahan mereka.
Mereka segera mencari Nabi Ibrahim dan bertanya kepadanya:
ءَأَنتَ فَعَلۡتَ هَٰذَا بِـَٔالِهَتِنَا يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ
“Apakah kamu yang melakukan semua ini, wahai Ibrahim?” (QS. al-Anbiya’: 62)
Pemuda Ibrahim pun menjawab,
بَلۡ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا فَسۡـَٔلُوهُمۡ إِن كَانُواْ يَنطِقُونَ
“Bahkan patung yang paling besar inilah yang telah menghancurkannya! Coba saja kalian tanya patung-patung tersebut jikalau mereka bisa berbicara!” (QS. al-Anbiya’: 63)
Masya Allah, mari kita dengar penjelasan dari seorang pakar tafsir Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah. Kata beliau, “Ibrahim menjawab dengan cerdas dan mengajak kaumnya berpikir bahwa patung besar merekalah yang melakukannya. Dengan kata lain, Ibrahim ingin menyadarkan mereka bahwa jika patung itu benar-benar tuhan, seharusnya ia bisa membela dirinya sendiri dan menjelaskan mengapa ia dibiarkan utuh, sementara patung-patung lainnya dihancurkan.”
Syaikh as-Sa’di melanjutkan,
“Ibrahim mengajak mereka untuk bertanya kepada patung-patung yang sudah dihancurkan itu, atau bahkan kepada patung besar yang masih utuh, untuk menjelaskan mengapa ia dibiarkan dan yang lainnya dihancurkan. Ibrahim menekankan bahwa mereka semua tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat berbicara, tidak bisa memberi manfaat.” [Taisir Kalimir Rahman, hlm. 526]
Kesimpulan
Dari kisah di atas, kita bisa mengambil pelajaran berupa perjuangan sang pemuda Ibrahim. Dengan perjuangan yang pantang menyerah, beliau berhasil meraih predikat kemuliaan di sisi Allah dengan dinobatkan sebagai Khalilullah (kekasih Allah). Di samping itu, umat yang datang setelah beliau menjadikan beliau sebagai figur pemimpin dalam berdakwah. Rasa yakin akan pertolongan Allah membawa beliau diselamatkan dari sesuatu yang membahayakan.
Maka wahai para pemuda, teruslah berjuang dan jadilah anda sebagai orang yang bisa memberi manfaat bagi agama dan bangsa.
Semoga Allah memudahkan segala langkah perjuangan kita serta mengumpulkan kita semuanya di jannah firdaus-Nya yang tertinggi. Amin ya mujibas-Sailin.