Antara Akhlak dan Khuluq (Rupa Seseorang)

 

Oleh Saad Pangkep, Takmili

 

Segala puji hanya milik Allah, kami memuji-Nya, dan meminta pertolongan serta memohon ampunan kepada-Nya. Kami juga memohon perlindungan kepada Allah dari jeleknya amalan-amalan kami.

Barangsiapa yang Allah beri hidayah maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tiada yang dapat memberinya petunjuk.

 

Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Allah mengutusnya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk mengunggulkannya di atas seluruh agama. Allah Taala mengutusnya mendekati hari kiamat sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, sebagai penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan pelita yang terang.

Beliau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat, dan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada siapa yang Ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Sehingga mereka pun menerima dakwahnya dan mengikuti petunjuknya. Allah juga merendahkan siapa yang Ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, sehingga mereka pun angkuh dari menaatinya, mendustakan dan membangkang perintahnya. Mereka ini akan memperoleh kesengsaraan dan kesesatan yang jauh.

 

Antara Akhlak dan Khuluq (Rupa Seseorang)

Aku merasa perlu untuk berbicara kepada kalian tentang akhlak yang baik. Akhlak, sebagaimana kata para pakar ilmu, yaitu: Bentuk batin seseorang. Karena manusia mempunyai dua bentuk:

  1. Bentuk yang tampak, yaitu bentuk ciptaan yang Allah wujudkan berupa badan. Dan sebagaimana yang kita ketahui, bahwa bentuk ini di antaranya ada yang bagus, adapula yang jelek, dan terdapat pula yang pertengahan antara keduanya.
  2. Bentuk yang batin, ada bentuk yang bagus, adapula yang jelek serta pertengahan antara keduanya. Bentuk batin ini bisa ditafsirkan dengan akhlak.

Demikialah sekilas tentang akhlak bagi seseorang, yaitu apa yang ada pada batinnya, lalu ia menampakkaannya dalam bentuk ucapan ataupun perbuatan. Wallahu a’lam.

 

Sumber: Kitabul Ilmi karya Syaikh al-Utsaimin rahimahullahu Ta’ala dengan bebarapa tambahan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.