Bolehkah Pelajar Pemula Bertaklid?
Terjemah fatwa oleh Abu Said Saad Pangkep, Takmili
Sebagai pelajar pemula, sering kali seorang thalibul ilmi harus menghadapi sebuah masalah pelik berkaitan dengan hukum Islam (fikih dan lain sebagainya), yang ia tidak bisa menyimpulkan sendiri hukum tersebut lantaran ilmunya yang masih minim. Dalam hal ini, bolehkah baginya untuk bertaklid kepada pendapat seorang imam tertentu?
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pernah ditanya tentang hal ini. Kata sang penanya:
Apa arahan Anda wahai Syaikh -semoga Allah menjaga Anda- bagi seorang pelajar pemula, apakah boleh dia bertaklid kepada salah seorang imam mazhab yang empat ataukah tidak?
Jawaban Beliau
Allah Taala berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS. al-Anbiya’: 7)
Jika dia seorang pelajar pemula yang tidak mengetahui bagaimana cara menyimpulkan hukum dari berbagai dalil, maka boleh baginya bertaklid. Baik dia bertaklid kepada seorang imam yang terdahulu, atau dia bertanya kepada ulama yang masih hidup serta mengikuti bimbingannya, dan ini yang lebih baik.
Namun apabila -di kemudian hari- tampak baginya bahwa ucapan tersebut (ucapan sang alim, -ed) menyelisihi hadis (dalil) yang sahih, maka wajib baginya untuk beramal dengan hadis yang sahih.
Baca Juga: Penjelasan Ulama tentang Taklid
Penutup
Sebenarnya, pembahasan tentang taklid ini sangat panjang rincian hukumnya sebagaimana para ulama menjelaskannya. Sebagian ada yang tercela, sebagian lagi tidak mengapa. Namun bagi seorang pelajar pemula, boleh baginya bertaklid sebagaimana jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin di atas.
Demikianlah penjelasan singkat terkait pertanyaan; bolehkah pelajar pemula bertaklid.
Semoga bermanfaat.
Sumber: Kitabul Ilmi hal. 115, fatwa no.14.
Artikel Kami: Mengenal Tradisi Masa Jahiliah (bag. 3): Taklid
