Faedah Ayat-Ayat Makkiyah dan Madaniyah
Oleh: M. Hanafi Nur Wahidi, Takhassus
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam secara bertahap selama 23 tahun. Ayat yang paling banyak diturunkan adalah ketika beliau menetap di Makkah. Allah Ta’ala berfirman,
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
“Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan secara berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya secara bertahap.”
(QS. Al-Isra: 106)
Oleh karena itu, para ulama membagi ayat-ayat Al-Qur’an menjadi dua bagian: Makkiyah dan Madaniyah.
- Makkiyah adalah ayat yang diturunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum beliau hijrah ke Madinah.
- Madaniyah adalah ayat yang diturunkan setelah beliau hijrah ke Madinah.
Sehingga suatu ayat yang diturunkan setelah hijrah, walaupun tempat turunnya di Makkah, maka ayat tersebut tergolong ayat Madaniyah. Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, serta telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian.”
(QS. Al-Maidah: 3)
Ayat ini termasuk bagian dari Madaniyah, walaupun diturunkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika Haji Wada’ di Arafah, pada hari Jumat.
Perbedaan Ayat Makkiyah dan Madaniyah
Ayat Makkiyah dan Madaniyah dapat dibedakan dari dua sisi: gaya bahasa dan kandungannya.
A. Dari Sisi Gaya Bahasa
- Ayat Makkiyah:
- Umumnya lebih kuat dan tegas dalam penyampaiannya.
- Cocok dengan kondisi mayoritas orang yang didakwahi ketika itu — mereka berpaling dan sombong.
- Contoh: bacalah Surah Al-Muddatstsir dan Al-Qamar.
- Ayat-ayatnya cenderung lebih pendek dan kuat dalam hujjah.
- Ayat Madaniyah:
- Umumnya lebih lembut dan nyaman dalam penyampaiannya.
- Karena kebanyakan yang didakwahi adalah orang-orang yang tunduk dan menerima dakwah.
- Contoh: bacalah Surah Al-Maidah.
- Ayat-ayatnya lebih panjang, menjelaskan hukum-hukum syariat secara rinci dan sambung-menyambung.
- Tidak ada bantahan karena audiensnya telah menerima dasar-dasar keimanan.
- Contoh: ayat tentang hutang dalam Surah Al-Baqarah.
B. Dari Sisi Kandungan
- Ayat Makkiyah:
- Menekankan tauhid dan akidah yang benar.
- Fokus pada tauhid uluhiyyah dan keimanan terhadap kebangkitan.
- Karena mayoritas yang didakwahi saat itu mengingkari hal-hal tersebut.
- Ayat Madaniyah:
- Menjelaskan rincian ibadah dan muamalah.
- Karena aspek tauhid sudah tertanam kuat, sehingga kebutuhan selanjutnya adalah penjelasan hukum-hukum.
- Juga membahas:
- Jihad dan hukum-hukumnya.
- Orang-orang munafik dan kondisi mereka.
- Karena jihad telah disyariatkan dan fenomena kemunafikan mulai tampak — berbeda dari konteks ayat Makkiyah.
Faedah Mengenal Ayat Makkiyah dan Madaniyah
Mengenal ayat Makkiyah dan Madaniyah adalah salah satu cabang ilmu Al-Qur’an yang sangat penting. Di antara faedahnya adalah:
- Menunjukkan keindahan retorika bahasa Al-Qur’an
Setiap ayat menyesuaikan kondisi kaum yang didakwahi, dari sisi keras atau lembutnya penyampaian. - Menampakkan hikmah pensyariatan syariat tertentu
Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan secara bertahap dan dimulai dari hal yang paling penting, hal itu menunjukkan salah satu hikmah pensyariatan syariat tertentu, yaitu penetapan syariat itu sesuai dengan kesiapan umat. - Mendidik para dai atau penyeru kepada jalan Allah
Mereka diarahkan untuk meneladani metode Al-Qur’an, yaitu dimulai dari prioritas utama, serta menggunakan bahasa keras atau lembut sesuai kondisi. - Membedakan antara ayat yang menghapus (nasikh) dan yang dihapus (mansukh), jika terdapat dua ayat Makkiyah dan Madaniyah yang bertentangan, maka ayat Madaniyah dianggap sebagai penghapus, karena diturunkan setelahnya.


