Keistimewaan Dakwah Tauhid

 

Oleh Iqbal Aceh Takhasus 2B

 

Dakwah tauhid dan sunnah merupakan dakwahnya para Nabi, Allah tidak mengutus seorang Nabi kecuali mengesakan Allah ta’ala,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul untuk mengajak beribadah hanya kepada Allah dan menjauhi thagut.” (QS. An-Nahl: 36)

Seorang yang bertauhid akan meraih surga Allah dan yang berbuat syirik akan mendapat neraka-Nya.

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Sungguh telah Aku wahyukan kepadamu wahai Muhammad dan orang sebelummu, jika engkau menyekutukan Allah maka amalanmu akan terputus dan engkau termasuk orang-orang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka (para Nabi) menyekutukan Allah, niscaya seluruh amalan mereka akan terhapus.” (QS. Al-An’am: 88)

Terlebih selain para Nabi, tentu tidak akan merasa aman dari ancaman ini. Hal ini menunjukkan bahwa tauhid sangatlah penting. Di antara yang merusak tauhid adalah yang muncul dari pihak luar (eksternal) dari beberapa pihak yang mempromosikan kesyirikan di tengah-tengah umat, seperti sihir dan perdukunan.

Berbagai media cetak mempromosikan kesyirikan hingga menyentuh rumah tangga kaum muslimin, ini merupakan kendala yang serius. Begitu juga media elektronik yang berisi khurafat, ajakan untuk istighasah selain Allah, memuliakan para dukun dan sihir yang dikemas sedemikian rupa, sehingga umat terpikat dengannya.

Ditambah lagi kesesatan syi’ah rafidhah yang terus meramaikan berbagai kesesatan di tengah umat. Berbagai cara mereka tempuh seperti pembagian buku terjemahan dalam bahasa Indonesia. Mereka telah memasuki berbagai lembaga-lembaga pendidikan umat Islam. Lebih dari 10 Universitas di Indonesia yang berlabelkan Islam telah mengadakan hubungan langsung dengan negeri Iran, baik dalam bentuk tukar menukar pelajar dan dosen atau pembagian beasiswa untuk belajar di negeri Iran.

Coba bayangkan, tatkala mereka pergi ke negeri syi’ah rafidhah, apa yang akan mereka bawa pulang ke negeri Indonesia? Tentu akidah mereka menjadi syi’ah rafidhah dan akan menyerukan akidah syi’ah di kampus-kampus yang berlabel Islam. Begitu pula telah dibuka mata kuliah bahasa perisa yang merupakan upaya besar untuk mewujudkan belajar di negeri Iran.

Hal itu merupakan penghalang dakwah tauhid, dengan itu akan semakin memudahkan para pemuda muslim di Indonesia mengenal referensi dan akidah sesat syi’ah. Di antaranya melalui Iran Center yang telah dibuka di berbagai Universitas di Indonesia. Dengan adanya Iran Center, dikirimlah referensi Syi’ah. Dimudahkan pula berbagai informasi tentang Syi’ah dan Iran, budaya Persia, sejarah Syi’ah menurut versi mereka.

Mahasiswa yang tidak memiliki bekal pemahaman terhadap sunnah rasul dan aqidah salafus shalih, mereka akan menjadi korban kaum Syi’ah. Maka bagi ahlus sunnah untuk memahami masalah ini dengan benar lagi baik, serta keikhlasan untuk tidak dijadikan wawasan semata. Tetapi menjadikan perkara dakwah ini perkara terpenting dalam hidup kita.

Belum lagi kaum liberalis dengan gigihnya terus berupaya menanamkan pemikirannya bahwa semua agama itu sama, al-Quran bukan kitab suci, boleh bagi seorang muslim untuk keluar dari agamanya, dan berbagai kesesatan kaum liberalis yang mereka tebarkan dari berbagai media. Umat secara bersama-sama diajak untuk meninggalkan sunnah Rasul dan melakukan kesyirikan.

Tentunya ini semua sebagai perwujudan apa yang Allah nyatakan,

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ

“Demikianlah telah Kami jadikan setiap Nabi musuh-musuh dari kalangan para setan manusia dan jin.”  (QS. Al-An’am: 112)

Ini sebuah kepastian bahwa musuh-musuh tauhid akan menghadang para pengikut Nabi dan Rasul. Itu semua tentu dihadapi dengan ilmu, iman, takwa, dan upaya yang sungguh-sungguh dari ahlus sunnah.

Semoga Allah menjadikan kami termasuk tentara tauhid yang senatiasa membelanya dan menjadikan negeri ini negeri tauhid. Mudah-mudahan Allah memberikan kesabaran pada kami dalam menghadapi musuh-mushNya. Amin

Sumber: Kajian Ustadz Luqman Ba’abduh yang berjudul “Problematika Umat”.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.