Nasehat untuk para pemuda

 

Oleh Aslam Malang Takhosus

 

Berikut ini adalah fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah tentang nasehat kepada kaum mukminin untuk menundukkan pandangannya.

 

Pertanyaan:

السؤال: أيضاً يسأل عن الملابس يقول: أنتم تعرفون ملابس فتيات زماننا هذا من الملابس الجذابة أو التي تجعل أجسامهن جذابة، ولا نستطيع غض البصر، وإذا عدت إلى المنزل ندمت وتأسفت، فما الحكم في ذلك؟

Seorang bertanya tentang pakaian wanita, “Kalian telah mengetahui model pakaian para pemudi zaman kita. Pakaian mereka merupkan pakaian yang menawan atau pakaian yang menjadikan badan mereka mempesona. Dan kita tidak mampu untuk menundukkan pandangan. Jika kita menghitung kejadian tersebut pada satu tempat saja, kita akan merasakan kesedihan dan penyesalan. Lalu apa hukum tentangnya?

 

Jawaban:  

لا شك أن هذا الذي يقوله هذا الشاب هو يقوله غيره، ولا شك أنه مرض خطير في المجتمع في أي مجتمع، ولا شك أيضاً أن الواجب على الفتيات أن يتقين الله في ذلك،

Tidak diragukan lagi bahwa apa yang ditanyakan oleh pemuda ini juga ditanyakan oleh yang lainnya. Ini merupakan penyakit berbahaya yang berada di masyarakat. Tidak diragukan lagi, bahwa wajib bagi para pemudi untuk bertakwa keapda Allah dalam permasalahan ini.

 

 وأن يحرصن على ستر أجسامهن من الملابس الساترة، وأن يتحجبن عن الرجال من جهة جميع البدن ومن جهة الرأس حتى لا تفتن الناس، وحتى لا يتعلق بها الشباب وغير الشباب،

Serta bersemangat untuk memakai pakaian yang menutupi seluruh badan dan kepalanya dari lelaki hingga tidak lagi menimbimbulkan fitnah di kalangan manusia. Sehingga para pemuda dan selainnya tidak tertarik dengannya.

 

 فيسبب ذلك حادثة الفاحشة وركوب المحارم، هذا هو الواجب على جميع الفتيات أينما كن، عليهن جميعاً أن يتقين الله، وأن يحرصن كل الحرص على الحجاب، وستر جميع الجسد، وأن لا تبدي رأساً، ولا وجهاً، ولا صدراً، ولا غير ذلك،

Dengan cara seperti ini, akan mencegah dari hal-hal yang keji dan perikalku yang diharamkan. Inilah yang wajib bagi para pemudi di manapun mereka berada. Hendaknya mereka bertakwa kepada Allah dan bersemangat untuk menutupi seluruh badannya. Dia tidak menampakan kepala, wajah, dada dan yang selainnya.

 

فتكون مستورة محجبة بستر جيد يستر مفاتنها ويستر بدنها، حتى لا تضر نفسها، ولا تضر الشباب الذي قد ينظر إليها.

Dengan ini ia tertupi dengan hjijab yang baik, sehingga menutupi tempat penyebab fitnah dan tidak lagi membahayakan dirinya dan para pemuda yang memandangnya.

 

وعلى الرجال شباباً كانوا أو غير شباب، عليهم أن يتقوا الله، وأن يغضوا الأبصار، وأن يجاهدوا أنفسهم في ذلك؛ لأن الله قال سبحانه:

Wajib bagi para lelaki baik kalangan para pemuda maupun yang lainnya untuk bertakwa kepada Allah dan wajib pula untuk menundukkan pandangan serta bersungguh-sungguh dalam perkara ini. Karena Allah Ta’ala berfirman:

 قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصصْنَعُونَ [النور:30]

“Katakanlah kepada kuam mukmninin, hendaknya mereka menunudukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Karena ini lebih baik bagi mereka, sungguh Allah Ta’ala mengetahui apa saja yang kalian perbuat.” (QS. An-Nur: 30)

 

ولما سئل النبي ﷺ عن النظر نظر الفجأة قال: اصرف بصرك فإنما لك الأولى وليس لك الأخرى،

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala ditanya tentang memandang wanita tanpa sengaja. Beliau berkata: “Palingkan pandanganmu, karena yang pertama di bolehkan, adapun yang selanjutnya maka tidak boleh.”

 

 فالذي يفجأه نظر المرأة من غير قصد، بأن تخرج عليه من شارع، أو أن تنزل من سيارة ما فطن لها، فإن عليه أن يصرف بصره بعد ذلك، وليس له أن يتابع النظرة النظرة، بل يجب عليه صرف النظر وغضه،

Bagi yang memandang wanita tanpa sengaja dan tanpa niatan, karena wanita tersebut keluar dari jalan atau turun dari kendaraan, maka wajib bagi laki-laki yang memandangnya untuk memalingkan padangannya. Tidak boleh baginya untuk meneruskan pandagan, bahkan wajib bagimya untuk memalingkan dan menundukkan pandangannya.

 

وهي عليها كذلك، ولا يجوز لها أبداً أن تتساهل في اللباس كما يفعل بعض النساء، بل عليها أن تستر بدنها في بيتها إذا كان عندها أخو زوجها، أو عم زوجها، أو نحو ذلك،

Begitu pula para wanita tidak diperbolehkan selamanya untuk bermudah-mudahan dalam hal pakaian, sebagaimana yang dilakukan sebagian wanita. Wajib baginya untuk menutupi badan saat di rumah, kalau ada iparnya, paman suami, atau yang semisalnya.

 

 وفي الأسواق أن تستر بدنها عن جميع أهل السوق من الرجال حتى لا تفتن، هذا هو الواجب عليها، والله سبحانه وتعالى يقول في حق النساء:

Begitu pula saat mereka berada di pasar, wajib baginya untuk menutupi badannya dari pegawai yang berada di sana agar tidak menimbukan fitnah. Inilah yang wajib bagi mereka, Allah Ta’ala berkata tentang hak para wanita:

وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ  آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ

“Hendaknya mereka tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami, ayah-ayah, dan ayah suami mereka .” (QS. An-Nur: 31)

 

فليس لها إبداء الزينة إلا لهؤلاء المحارم، أما الأجانب فلا، عليها التستر والتحفظ، وقال جل وعلا:

Tidak diperbolehkan baginya untuk menampakkan perhiasan, kecuali para mahramnya. Adapun ajnabi, maka tidak diperbolehkan. Wajib baginya menutup dan menjaga aurat. Allah Ta’ala berkata:

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ [الأحزاب:53]

“Jika kalian meminta kebutuhan kepada isteri -isteri Nabi, maka mintalah dari belakang hijab. Karena yang demikian lebih suci bagi hati-hati kallian dan hati-hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 53)

 

فالتستر والتحجب أطهر لقلوب الجميع، أطهر لقلوب الرجال، وأطهر لقلوب النساء، فدل ذلك على أن عدم التستر وعدم التحجب من أسباب نجاسة القلب ومرضه، فالقلب قد ينجس ويمرض بالشهوات المحرمة، ويطهر ويزكو باجتنابها والبعد عنها والتوبة إلى الله منها

Menutup aurat dan berhijab itu lebih suci bagi seluruh hati, baik pria maupun wanita. Sebaliknya bahwa tidak menutup aurat dan tidak berhijab merupakan sebab najis dan sakitnya hati. Maka hati terkadang akan ternajisi dan sakit karena syahwat yang haram. Bisa suci dan bersih dengan cara menjauhi darinya serta dengan cara bertaubat kepada Allah Ta’ala.

 

والواجب على الرجال والنساء أن يحرصوا جميعاً على طهارة القلوب، وسلامتها وزكائها، وأن يحذروا ظلمتها وفسادها ومرضها وخبثها وانحرافها، والله المستعان. نعم

Wajib bagi para lelaki dan perempuan untuk bersemangat dalam mensucikan hati, keselamatan dan perbaikannya. Serta berhati-hati dari kegelapan, kerusakan, penyakit, kejelekan, dan penyimpangannya. Hanyalah kepada Allah, meminta pertolongan.

 

Sumber: https://binbaz.org.sa

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.