Tahan amarah kawan!
Oleh Hanbali Lombok 1A Takhasus
Agama Islam datang untuk menyempurnakan akhak serta adab manusia. Oleh karenanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus. Beliau bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
“Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273)
Di antara akhlak yang mulia ialah menahan marah.
Hakikat marah
Marah adalah sifat yang selalu ada pada diri seseorang,ia merupakan gejolak jiwa yang meletup untuk dilampiaskan dan bara api yang dilemparkan oleh syaithan kedalam hati seorang sehingga hatinya bergejolak dan wajahnya merah karenanya.
Bimbingan Nabi
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing umatnya agar tidak mudah marah. Dari sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ
“Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, hanyalah orang kuat yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala ada yang meminta nasehat kepadanya,
«لاَ تَغْضَبْ» فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: «لاَ تَغْضَب»
“Jangan marah.” Orang meminta nasehat lagi, maka Nabi menjawab: “Jangan marah.” (HR. al-Bukhori no. 6116)
Faedah hadits:
- Pujian bagi yang mampu menahan diri dan bersabar ketika marah.
- Memotivasi agar menahan diri dari sifat marah, karena padanya terdapat keutamaan yang besar.
Tips menahan amarah
Apabila seorang merasakan adanya gejolak kemarahan dalam hatinya, hendaknya ia berta’awudz (meminta perlindungan kepada Allah dari setan). Jika dia sedang berdiri, hendaknya ia duduk. Apabila dia sedang duduk, maka hendaknya ia berbaring. Namun jika tidak berhasil, hendaknya ia berwudhu.
Keutamaan menahan amarah
- Terselamatkan dari makar setan dan diharamkan dari api neraka. Sebagaimana Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Empat perkara jika seorang dapat menguasai diri darinya, maka ia akan diselamatkan dari setan dan diharamkan dari api neraka. Yaitu rasa harap, rasa takut, munculnya syahwat, dan amarah.
- Diberi keluasan untuk memilih bidadari yang ia kehendaki, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ
“Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, padahal ia mampu melampiaskannya. Maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk-Nya dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia kehendaki.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Penutup
Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang mampu menahan marah dan memasukkan kita ke dalam jannah-Nya serta terlindung dari makar-makar setan. Amin