Tanda keberhasilan Ramadhan

 

Oleh Syaikh Khalid adh-Dhafiri

 

Keberhasilan dan kegagalan itu ada tandanya

Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya diterimanya amalan dan didapatnya keuntungan di bulan Ramadhan ini memiliki tanda-tanda. Demikian pula, kerugian dan ditolaknya amalan-amalan (di bulan ini) memiliki tanda-tanda jelas yang diketahui oleh setiap manusia pada dirinya sendiri. Maka renungkanlah (tanda-tanda tersebut) pada diri-diri kalian.

 

Tanda keberhasilan

Barangsiapa yang keadaannya berada di dalam kebaikan dan istiqamah setelah Ramadhan, lebih baik daripada kedaan sebelumnya, dan barangsiapa yang perangainya menjadi baik dan keinginannya untuk melakukan ketaatan semakin besar, menjauhi maksiat dan lari darinya, maka ini tanda diterimanya amalan-amalan salehnya di bulan Ramadhan. Ini juga menunjukkan atas keuntungan perdagangannya di bulan Ramadhan.

 

Tanda kegagalan

Dan barangsiapa yang setelah Ramadhan seperti keadaannya sebelumnya, atau bahkan lebih jelek, dia masih terus berada di atas kemaksiatan, jauh dari ketaatan, melakukan apa yang Allah haramkan dan meniggalkan perkara yang Allah wajibkan, meninggalkan shalat, tidak menghadiri shalat Jumat maupun jamaah, dia mendengar adzan namun tidak memenuhinya, dia bermaksiat dan tidak bertaubat.

Dia tidak masuk ke rumah-rumah Allah bersama kaum muslimin, tidak membaca Kitabullah, tidak terpengaruh dengan adanya janji Allah dan ancaman-Nya, tidak takut dengan ancaman-Nya, pendengarannya digunakan untuk nyanyian dan musik, lisannya kuat untuk mengucapkan ucapan dusta dan berbagai macam kefajiran. Orang seperti ini tidak mengambil pelajaran dari bulan Ramadhan dan sebagai tanda dosa maupun kerugian.

 

Doa malaikat Jibril

Hal ini seperti yang Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kabarkan bahwa Jibril ‘alaihisallam berkata kepadanya, “Barangsiapa yang Ramadhan berjumpa dengannya namun dia tidak diampuni (dosa-dosanya), kemudian dia mati, maka dia akan masuk neraka, kemudian Allah akan menjauhkannya.” Katakanlah, “Amin!” Maka aku pun mengatakan, “Amin.”

Ini merupakan berita dari Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril pada orang yang sifatnya seperti itu, dan dia mati di atas keadaan tersebut bahwa dia di neraka, dan dia didoakan oleh Jibril agar dijauhkan dari rahmat Allah dan hal tersebut diaminkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

Duhai kaum yang amat besar kerugiannya! Duhai betapa berat musibahnya! Duhai yang hukumannya menakutkan! Wahai yang mengenal Rabb-nya hanya di bulan Ramadhan! Mengapa engkau lantas melupakan-Nya setelah Ramadhan.

 

Kondisi Ramadhan

Sungguh, di bulan Ramadhan masjid-masjid berjubel oleh orang-orang yang shalat selama lima waktu oleh kaum lelaki yang tidak turun dari langit, bukan pula datang dari tempat yang jauh. Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang tinggal bersebelahan dengan masjid sepanjang tahun dalam kondisi mereka memenuhi rumah-rumah mereka sendiri. Namun mereka tidak mengenal masjid pada selain bulan Ramadhan.

Mereka tidak mengenal sedekah dan orang-orang miskin kecuali di bulan Ramadhan. Maka bersungguh-sungguhlah, wahai hamba-hamba Allah di dalam ketaatan kepada Allah! Ingatkan anak-anak kalian dan keluarga-keluarga kalian untuk terus-menerus di atas ibadah kepada Allah!

 

Jangan lalai dan lengah!

Jangan melupakan saudara, kerabat dan tetangga-tetangga kalian yang fakir lagi membutuhkan. Sambunglah hubungan dengan mereka! Berilah mereka makan, pakaian dan infak kepada mereka, niscaya engkau sukses dengan pahala yang besar. Berapa banyak sedekah sedikit yang tidak engkau pandang, menjadi penjaga bagimu dari neraka Jahanam dan menjadi sebab masuk surga.

Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan an-Nasai dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seseorang bersedekah dengan sedekah dari harta yang baik -dan tidaklah Allah menerima kecuali yang baik- kecuali akan diambil oleh ar-Rahman dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekahnya sebuah kurma, maka sedekah itu akan tumbuh di telapak tangan ar-Rahman hingga sedekah itu lebih besar dari gunung, sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara buah yang manis atau bayinya.

Dalil ini menujukkan besarnya pahala sedekah meskipun sedikit.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.