Tiga kali lebaran
Oleh Azkia Situbondo Tahfidz
Ujian akhir semester bagi thullab tahfidz telah selesai. Tepatnya pada 6 April 2021. Baik itu ujian al-Qur’an maupun akademik, telah kami lalui tentu dengan pertolongan Allah Ta’ala semata.
Adapun sekarang, kami berada di masa liburan. Liburan kali ini adalah liburan yang berbeda. Karena liburan di Pondok kali ini masih ada durus dan muroja’ah al-Qur’an -alhamdulillah-. Ini adalah yang ketiga kalinya kami bertemu dengan liburan. Namun mendekati lebaran dan setelah lebaran, durus dan muroja’ah al-Qur’an libur atau belaar secara mandiri.
Sabar adalah solusi terbaik
Namun inilah ketetapan Allah. Dialah Pengatur alam semesta ini beserta seluruh isinya secara detail dan spesifik. Kita sebagai hamba-hamba-Nya yang lemah dituntut untuk berlapang dada menerima segala takdir-Nya. Tak perlu berkeluh kesah, karena itu hanya akan menambah kesedihan juga tidak akan membuahkan hasil positif apapun. Lebih dari itu, yang demikian hanya akan membuahkan murka dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jadi liburan kali ini akan kami lewati di dalam mahad. Tidak ada pulkam kali ini. Begitulah keputusan yang diambil oleh para asatidzah dengan berbagai pertimbangannya. Keputusan ini tidak serta merta dibuat, bahkan para asatidzah telah membahas hal tersebut dalam rapat yang tentunya demi kebaikan santri-santrinya.
Lebih memilih tetap di pondok
Di antara alasan-alasan tersebut yang bisa kami sampaikan antara lain adalah:
- Menaati imbauan pemerintah
Seperti yang kita ketahui, saat ini kita masih berada di masa pandemi covid-19, jumlah kasus hariannya belum membaik. Pemerintah RI juga telah melakukan berbagai upaya demi terkontrolnya penularan virus ini. Presiden RI telah mengeluarkan imbauan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan mudik di tahun ini.
Para pembaca rahimakumullah..
Sebagai ahlus sunnah memiliki prinsip yang mulia, yaitu mendengar dan taat kepada pemerintah dalam perkara yang baik. Baik dalam keadaan suka maupun benci, lapang maupun sempit. Allah Ta’ala berkata,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasul dan ulil amri di antara kalian.” (QS. An-Nisa: 59)
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah bersabda yang artinya, “Wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat di dalam perkara yang baik.”
Sebenarnya ada dua alasan yang ingin kami sampaikan, adapun yang pertama sudah disebutkan. Untuk poin yang kedua akan kami sebutkan -insyaAllah- pada bagian kedua dari tulisan ini.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan taufiknya kepada kita untuk bisa menjadi rakyat yang taat terhadap pemimpinnya juga menjadi hamba yang tunduk dengan syariat Rabbnya. Amin