Ujian al-Qur’an di bulan Ramadhan
Oleh Abul Husain Faruq Gresik Takhasus
Potongan-potongan malam itu mulai memudar sedikit demi sadikit, fajar kadzib telah nampak menghiasi langit dengan garis vertikal yang sangat khas, suara ayam berkokok saling bersahutan di mana-mana, yang menandakan sebentar lagi waktu subuh akan tiba.
Sejenak kemudian, terdengar suara adzan membahana di mana-mana, para insan pun mulai tersadar dari tidurnya. Mereka segera bersiap-siap untuk menegakkan shalat subuh berjama’ah di masjid.
Pelaksanaan ujian
Setelah shalat shubuh usai dikerjakan, para santri berdzikir sejenak. Kemudian mereka berhamburan menuju mading belakang masjid guna melihat pengumuman denah tempat duduk ujian al-Qur’an untuk jenjang tahfidz, baik denah musammi’ atau peserta ujian. Ujian ini di laksanakan selama dua hari, senin dan selasa, dan setiap harinya ada lima sesi.
Ini merupakan nikmat yang besar bagi para santri, meski di masa pandemi, para santri tetap semangat untuk melaksanakan kegiatan ujian bulanan. Masih belajar dan menghafalkan al-Qur’an. Kenikmatan yang jarang didapatkan di luar sana.
Secercah kabar gembira bagi musammi’
Kami berharap dengan membantu mentasmi’ ujian tahfidz, semoga Allah ‘Azza wa Jalla membantu kami untuk istiqomah di atas agama-Nya dan menolong dari setiap kesulitan dan kesusahan.
Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Sungguh Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya.” [HR. Muslim no. 2699]
Suplemen pembangkit semangat
Mentasmi’ ujian memang melelahkan, terkadang ngantuk, bosan, dan lainnya. Alhamdulillah pihak panitia memberikan konsumsi yang sangat istimewa bagi para musammi’ dan tak ketinggalan para peserta ujian ikut mendapatkannya. Harapannya bisa membantu memperlancar proses menyimak ujian.
Petugas yang membagikan konsumsi di setiap sesi ujian ialah santri pra tahfidz, walau umur mereka masih kecil dan lugu, namun mereka semangat berta’awun, saling berkerja sama untuk membagikan konsumsi bagi musammi’ dan peserta ujian.
Para santri berusaha dididik dari kecil untuk semangat mengamalkan ilmu dengan berta’awun, karena kita belajar hanya untuk diamalkan. Allah Ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” [QS. Al-Maidah: 2]
Segenap rasa tatkala ujian
Ketika ujian berlangsung, para peserta ujian memiliki perasaan yang bermacam-macam. Perasaan khawatir gagal, ada pula yang optimis, itu hal biasa di kala ujian. Namun sebagai seorang beriman, kita tidak boleh marah tatkala hasilnya kurang memuaskan, terimalah apapun hasilnya. Mudah-mudahan itu yang terbaik buat kita, bukankah Allah Ta’ala berfirman:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 216]
Jangan sombong
Bagi para santri yang memiliki hafalan yang baik dan lancar, hendaknya bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas karunianya dengan selalu semangat dan tidak bermalas-malasan. Karena diberikan kemampuan lebih dari yang lain, jadilah orang-orang yang tawadhu dan berusaha mengamalkan ilmunya.
Ketauhilah kepandaian itu merupakan pemberian dari Allah, kalau bukan karena-Nya, kita tidak akan mampu menghafal. Jangan merasa sombong bahwa ini karena kepintarannya semata, sehingga merendahkan teman-temannya yang lain. Bantulahlah saudaranya, berikanlah motivasi untuk semangat dan tidak menyerah.
Tetap semangat
Kepada para santri, harus tetap semangat apapun hasil yang kita raih, baik keberhasilan atau kegagalan. Yang penting kita selalu bulatkan tekad dan satukan semangat untuk selalu menuntut ilmu dan istiqomah di atasnya, sampai akhir hayat menjemput kita semua. Akhir kata, semoga yang sedikit ini bisa diambil manfaat dan meningkatkan iman kita semua. Amin