Mari semangat mempelajari bahasa al-Qur’an
Oleh Abu Ishaq Nizar Tasikmalaya Takhasus
Tholabul ilmi syar`i atau belajar ilmu agama adalah amalan yang sangat mulia dan agung. Hal tersebut dikarenakan siapapun yang mengamalkannya akan mendapat banyak keutamaan. Baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Di antaranya adalah dimudahkan baginya jalan menuju surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من سلك طريقًا يلتمس فيه علمًا , سهل الله به طريقًا من طرق الجنة.
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka pasti Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
Inilah kunci utama belajar ilmu agama
Ketika seorang telah masuk ke dalam ruang lingkup tholabul ‘ilmi, maka ia akan mendapati buku pelajarannya menggunakan bahasa Arab, baik yang disertai terjemahan maupun yang tidak. Oleh karena itu, masing-masing dari penuntut ilmu harus memiliki kunci utama dalam belajarnya. Yaitu belajar dan menguasai bahasa Arab dengan baik dan benar.
Apabila kita telah memiliki kunci utama ini, maka ketika belajar kitab para ulama akan mejadi lebih mudah. Demikian pula ketika mendengarkan kajian masyaikh (para ulama) dan kegiatan ilmiyah lainnya.
Hasungan mempelajari bahasa Arab
Allah menjelaskan bahwa al-Qur`an diturunkan dengan bahasa Arab. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur`an dengan bahasa Arab, agar kamu memaham.” (QS. Yusuf: 2)
Sahabat yang mulia Umar bin al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu, suatu ketika menghasung kaum muslimin untuk mempelajari dua bidang ilmu. Bahasa arab dan ilmu faroidh (ilmu waris). Beliau mengatakan:
تعلّموا العربيّة فإنّها من دينكم وتعلّموا الفرائض فإنّها من دينكم
“Pelajarilah bahasa arab, karena ia bagian dari agama kalian. Pelajari pula ilmu faraidh (ilmu waris), karena ia termasuk dari agama kalian.” (Iqtidho ash-Shirathil Mustaqim, jilid 1 hal 527-528)
Cukuplah al-Qur’an diturunkan dengan bahasa arab, sebuah kemuliaan tersendiri yang tidak ada bandingnya dengan bahasa yang lain. Oleh karena itu, mari kita semaksimal mungkin untuk mempelajarinya.
Bahasa Arab, jembatan semua disiplin ilmu
Dahulu Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan:
من تبحر في النحو اهتدى إلى كل العلوم
“Barang siapa yang mumpuni mempelajari ilmu nahwu, niscaya dia akan dimudahkan untuk memahami semua disiplin ilmu.”
Demikian yang dapat kami tuangkan di kesempatan kali ini. Harapannya yang sedikit ini dapat membangkitkan semangat baru bagi penulis khususnya dan dapat menyalakan gelora semangat yang tinggi bagi orang yang betul-betul dan bersungguh-sungguh untuk mempelajari bahasanya penduduk surga. Amin