Tandon Baru, Solusi Kebutuhan Air yang Semakin Meningkat

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

“Tok, tok,” suara yang sedari tadi terdengar, membuat penasaran dari mana suara ketokan tersebut. Setelah diusut, ternyata itu adalah suara parang yang digunakan untuk menebang pohon mangga besar di depan kamar 3 Takhasus.

Rasa penasaran tak kujung hilang, atas dasar apa pohon mangga yang selalu menghasilkan buah pada musimnya ini ditebang. Alhasil, ternyata di posisi pohon itu berada, setelah ini akan digunakan untuk tower penopang tandon air. Sebagai tindak lanjut dari asatidzah dalam mengatasi penambahan santri yang banyak dan kebutuhan air yang cukup besar.

Persiapan lokasi tempat tandon baru

Tandon yang semula terletak di timur sumur akan dipindahkan ke sana. Yang sebelumnya hanya berkapasitas 500 liter dan hanya berfungsi untuk CTPS serta kebutuhan ringan lainnya, akan ditingkatkan menjadi 2200 liter serta dialokasikan untuk kebutuhan mandi dsb.

 

Andil Ikhwan

Pembangunan tower penopang tandon tidak lepas dari andil 2 orang tukang dari ikhwan. Sengaja ma’had memilih tukang dari para ikhwan yang tinggal di lingkungan sekitar, untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri.

Semangat dan keahlian dua ikhwan tersebut patut diberi anjungan jempol. Mereka memulai pekerjaannya sejak menebang pohon hingga pengecoran pondasi. Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala mengganjar mereka dengan kebaikan berlipat ganda, atas ta’awun-nya terhadap para penuntut ilmu syari dan calon dai-dai Islam. Semoga pula itu menjadi amal jariah bagi mereka berdua.

 

Teringat sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

«وَاللهُ فِي ‌عَوْنِ ‌الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي ‌عَوْنِ ‌أَخِيهِ»

Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang suka membantu saudaranya.” (HR. Muslim)

 

Peran Sarpen

Ta’awun ini juga tak lepas dari peran para muta’awinin dari Divisi Sarpen, mereka juga sangat antusias menjalankan sebagaimana layaknya. Tak kalah dengan dua ikhwan sebelumnya.

Sebagai imbalannya, mereka tentu mendapat banyak tambahan pengalaman dan wawasan yang menjadi sebuah keistimewaan bagi mereka.

Bagian tugas mereka yaitu merestorasi tower tandon yang sudah berkarat menjadi seperti baru kembali. Tak perlu ijazah dan sertifikat, mereka sudah sangat lihai menggunakan mesin-mesin pertukangan mulai dari gerinda, las-lasan, dan lain sebagainya.

Tim Sarpen sedang fokus mengerjakan proses restorasi tandon


Baca Juga: Tim Sarpen, Lagi-Lagi Pembangunan


Bekerja dengan Totalitas

Bekerja dengan totalitas, mungkin itu slogan yang pantas untuk disematkan kepada Divisi Sarpen. Jumat sore (8 Dzulhijjah 1443 H), mereka menuntaskan tugas dengan memasang rumah-rumahan untuk tandon di atas tower yang telah mereka bangun.

Itulah mereka, pantang mundur jika belum menyelesaikan sebuah tugas. Sebuah contoh dan panutan yang patut kita ikuti. Hal ini juga merupakan teladan dari baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadisnya yang berbunyi:

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلَا ‌أَنْ ‌يُتْقِنَهُ

Sesungguhnya Allah suka, jika salah seorang dari kalian mengerjakan suatu pekerjaan secara totalitas.” (Syu’abul Iman lil Baihaqi, Imam Albani menyatakannya hasan)

Masya Allah, bimbingan yang amat luar biasa untuk dapat memupuk semangat juang dalam beramal tanpa henti.

 

Akhir Kata

Ucapan ‘alhamdulillah’ yang paling pantas kita haturkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hanya karena-Nyalah nikmat ini bisa kita rasakan

Ucapan syukur dan terima kasih pun kita sampaikan kepada para asatidzah yang selalu mencurahkan pikiran dan tenaganya untuk memerhatikan maslahat serta keberlangsungan  KBM di ma’had. Semoga amalan ini bisa menjadi pemberat amal saleh kita semua di hari kiamat kelak.

Amin.


Artikel Kami: Ukhuwah Islamiah, Merajut Tali Persaudaraan Sesama Muslim


Penulis: Mudzakkir Muhammad Arif Padang, Takhasus

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.