Ta’zhimu Qadris Shalah di Ma’had Kami
Oleh Tim Reportase Santri
Salat merupakan amalan yang sangat mulia. Banyak sekali ayat dan hadis yang menunjukkan hal tersebut. Di antaranya adalah firman Allah Taala:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al-Baqarah: 45)
Imam Abul Aliyah di dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan tentang salat di sini, “Sesungguhnya salat termasuk sebab terbesar turunnya pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar dapat kokoh di dalam menghadapi suatu urusan. Hal ini sebagaimana di dalam salah satu firman-Nya:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).” (QS. al-Ankabut: 45)
Di sebuah kesempatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Amalan apa yang paling utama?” Tanya seorang sahabat kepada Rasulullah. “Salat pada waktunya,” jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Di hadis yang lain beliau juga bersabda, “Amalan yang paling pertama kali akan dihisab pada hari kiamat kelak adalah salat.”
Cukuplah dalil-dalil di atas sebagai pelecut semangat kita di dalam mengerjakan amalan yang mulia tersebut. Serta agar dapat membuat kita perhatian dengan waktu-waktu salat dan tidak menunda-nunda apalagi menyepelekannya.
Realita yang Terjadi
Sangat disayangkan sekali, sebagian besar kaum muslimin di luar sana justru tidak memerhatikan waktu salat. Bahkan di antara mereka ada yang sampai meninggalkan dan tidak mengerjakan salat sama sekali karena terlalaikan dengan kesibukan bekerja, mengurus lahan, olahraga, atau karena bermalas-malasan. Kita memohon keselamatan dan pertolongan kepada Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengancam orang yang lalai dari salat di dalam salah satu ayat-Nya:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّين الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
“Kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.” (QS. al-Ma’un: 5-6)
Baca Juga: Hukum Membunuh Ular Ketika Salat
Keadaan di Pondok
Alhamdulillah ma’had-ma’had salafiyyin sangat memerhatikan permasalahan ini. Salah satunya adalah ma’had Minhajul Atsar Jember.
Beberapa ustaz dan pengajar di sini hafizhahumullah sering mengingatkan para santrinya tentang keutamaan salat. Baik melalui khotbah, taklim, pelajaran dan sebagainya. Bahkan sampai ada kajian khusus tentang Ta’zhimu Qadris Shalah (Mengagungkan Kedudukan Salat) untuk santri. Padanya terdapat banyak faedah yang tidak dapat disebutkan di sini satu persatu.
Berangkat dari hasungan dan motivasi tersebut, dibentuklah tim khusus yang bertugas membantu santri untuk Ta’zhimu Qadris Shalah. Anggotanya dari para santri sendiri, yaitu dari lembaga Takhasus. Di antara misi tim ini adalah membiasakan santri untuk hadir di masjid sebelum azan berkumandang.
Terkadang ada beberapa ustadz yang membantu, tim khusus ini bertanggung jawab atas lembaga Takhasus. Adapun untuk lembaga Tahfizh dan Takmili, tim khusus ini meminta bantuan dari para musyrif dan sebagian asatidzah serta ikhwan sesuai tugas lembaganya untuk menertibkan mereka.
Sejarah Tentang Kelompok Khusus
Awal mula tim ini terbentuk, anggotanya hanya dari kelas 4 Takhasus dan beberapa santri kelas 3 yang tinggal seasrama dengan mereka. Mereka bertugas untuk keliling ke asrama-asrama dalam rangka membangunkan dan mengingatkan santri Takhasus dari kelas 1 sampai kelas 3, tepatnya 15 menit sebelum muazin mengumandangkan azan.
Mereka bertugas dalam kelompok secara bergiliran per hari, satu kelompok terdiri dari 3 anggota. Yang menjadi ciri khas dari tim khusus ini adalah bunyi kriiingg.. kriingg.. kriiiiiinnngggg…. Sebelum berkeliling ke asrama-asrama Takhasus, mereka menekan bel terlebih dahulu sebagai alarm supaya para santri segera bersiap-siap berangkat ke masjid.
Setelah berjalannya waktu, qodarullah wa ma sya’a fa’al tim ini mulai kewalahan dan kesulitan. Cakupan wilayah tanggung jawab yang begitu luas menjadi kendala tersendiri, bebannya terlalu berat jika mereka harus berkeliling dari ujung asrama Takhasus hingga ujung satunya.
Akhirnya melalui bimbingan dari beberapa ustadz, Tim Kantor Takhasus pun mengadakan musyawarah untuk memperbaharui tim khusus ini. Hasilnya, seluruh santri dilibatkan untuk ber-ta’awun dalam permasalahan ini. Ya, karena memang jika sebuah amanah dikerjakan bersama-sama, dia akan terasa ringan.
Teknis ta’awun-nya adalah dengan membentuk kelompok piket di setiap asrama. Secara bergiliran, kelompok yang piket akan bertugas membangunkan dan mengingatkan penghuni asrama di sebelahnya setiap 15 menit sebelum waktu salat. Asrama 4 dan 5 bertanggung jawab atas asrama 3, asrama 3 bertugas di asrama 2, dan seterusnya.
Penutup
Segala puji bagi Allah, berkat pertolongan dan taufik dari-Nya semata, program ini dapat berjalan dengan lancar. Kini, mayoritas santri mulai terbiasa dengan kebiasaan yang baik ini. Mereka mulai bersiap-siap untuk salat sejak 15 menit sebelum azan, sehingga dapat hadir di masjid lebih awal.
Cukup dengan memencet saklar bel yang terletak di depan asrama 4, insyaAllah para santri akan bergegas persiapan salat. Mulai dari mengantri di kamar mandi, berwudu, dan lain sebagainya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistikamahan kepada kita semua untuk mengerjakan berbagai amal kebaikan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kemalasan, kelemahan iman, sakit dan berbagai keburukan serta kemungkaran dari kita semua. Amin.
Penulis: Abu Khalid Haidar Surakarta, Takhasus
Artikel Kami: Shalat Sunnah dan Macamnya
