Hari Tenang Sebelum UAS, Tegang dan Mengharukan

Hari tenang Takhasus

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

Sejak lima hari sebelum UAS Genap TA. 1442-1443 H, atau mulai tanggal 27 Sya’ban 1443 H, Lembaga Takhasus resmi memberlakukan ‘hari tenang’ untuk seluruh santrinya. Tepat sehari setelah usainya perpindahan kamar.

‘Hari tenang’ seperti ini selalu berulang setiap semesternya. Sebagai pertanda dekatnya hari Ujian Akhir Semester (UAS). Untuk semester ini, UAS akan jatuh pada tanggal 2 Ramadan 1443 H/4 April 2022 M.

Hari tenang Takhasus

 

Sebagaimana namanya, ‘hari tenang’ bertujuan menenangkan semua santri dari berbagai kesibukan yang mereka jalani di hari-hari normal. Sehingga di hari-hari itu, KBM diliburkan, tugas divisi diperingan, bahkan jadwal olah raga ditiadakan sama sekali. Semua itu dalam rangka agar para santri bisa lebih fokus mempersiapkan diri hadapi UAS nanti.

Kegiatan di hari tenang berkisar antara murajaah terbimbing dan murajaah mandiri. Dalam sehari, setidaknya ada 4 kali jadwal murajaah terbimbing. Mulai dari bakda subuh, jam 8 pagi, bakda asar dan bakda isya. Bahkan di malam Jumat yang biasanya digunakan untuk olahraga, selama hari tenang para santri harus menggunakannya untuk murajaah terbimbing.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Giat Persiapan Sebelum UAS

Selama hari tenang, edukasi terkait ujian maupun himbauan untuk murajaah digalakkan. Baik melalui poster, tulisan di papan tulis kantor, hingga audio yang digemakan di area Takhasus. Tujuan dari semua itu adalah untuk menanamkan dalam benak santri terkait ujian, belajar, belajar, dan belajar.

Walaupun hanya sekedar poster berisi Tanggal Ujian yang dipoles dengan sedikit kata-kata motivasi, nyatanya cukup ampuh untuk menghidupkan suasana ujian dan menggiring pikiran mereka untuk belajar dan murajaah.

Para ustadz berada di garda terdepan dalam membentuk suasana ujian di lembaga Takhasus. Sehari sebelum ujian, dua ustadz mengirimkan audio Wasiat Menghadapi Ujian Semester untuk diputar melalui Kantor Takhasus.

Poster UAS

Hari Tenang, Tegang dan Mengharukan

Hari tenang, antara tegang tapi juga mengharukan saat melihat semangat santri dalam murajaah pelajaran. Di setiap kesempatan, selalu ada santri yang sedang murajaah. Mulai dari kesempatan antri kamar mandi, hingga kesempatan menunggu salat di masjid.

Teringat harapan dari salah seorang Tim Kantor dalam kesempatan Sosialisasi Kegiatan Hari Tenang, tanggal 24 Sya’ban 1443 H.

“Kita ingin, selama hari tenang besok ma’had kita penuh dengan suasana belajar dan murajaah. Tak menyisakan tempat barang sejengkal pun, kecuali di sana ada santri thalibul ilmi yang sedang membaca, menulis, menghapal, murajaah bersama kawannya, ataupun berdiskusi dengan mereka.

Bahkan tempat-tempat yang biasanya digunakan untuk bermain semisal lapangan, taman, dan lain sebagainya juga penuh dengan suasana yang demikian..” Demikian kurang lebihnya bunyi kata-kata harapan yang mengandung motivasi itu. Sebagian kalimat tersampaikan dengan bahasa Arab.

Hari tenang Takhasus

Papan Informasi Takhasus


Baca Juga: Program Peduli Kaum Duafa, Tetap Peduli di Masa Pandemi


Taawun Pra Ramadan

Sebagai selingan di sela-sela murajaah hadapi UAS, para santri juga mendapat kesempatan ta’awun melalui Program ta’awun Pra-Ramadhan. Yaitu dengan membungkusi kurma ke dalam kemasan-kemasan kecil yang akan didistribusikan kepada warga masyarakat di wilayah Jember maupun aparatur pemerintahan sebagai bentuk kepedulian ma’had kepada mereka.

Untuk program berbagi kurma ini, semua lapisan warga di ma’had ini terlibat. Mulai dari santri Tahfizh, Takmili, Takhasus, para ustadz, hingga bapak-bapak dan ibu-ibu warga kavlingan. Baik terlibat dalam pembungkusan, penyimpanan, distribusi tugas, hingga penyalurannya kepada warga dan pemerintah.

Program Peduli Kaum Duafa

Paket Kurma untuk Warga dan Masyarakat, Hasil Taawun Santri dalam Membungkusnya

Panitia Ujian Tidak Tenang

‘Hari tenang’ hanya berlaku untuk peserta ujian saja, adapun Panitia UAS dari kelas 4 Takhasus jangan berharap bisa tenang. Mereka justru gugup dan sibuk dikejar tugas dan pekerjaan untuk persiapan UAS nanti. Mulai dari pengetikan dan layout soal, persiapan berkas-berkas ujian, dan lain sebagainya.

Imbasnya, ruang multimedia yang seharusnya turut beristirahat di hari tenang, harus ikut lembur bersama tim pengetikan Panitia UAS dari kelas empat itu.

 

Belajar Tak Ada Habisnya

Bagi santri, tidak ada kata libur untuk belajar, ber-ta’awun, dan berkarya. Waktu kosong yang ada selama hari tenang, selalu diisi dengan hal-hal yang bermanfaat agar tak terbuang sia-sia. Bagi kaum muda, waktu merupakan permata mahal yang tidak boleh diabaikan. Apalagi bagi santri.

Hari tenang bukan berarti libur belajar. Karena, hidup santri terapit oleh bingkai indah ilmu, tiada hari tanpa menuntut ilmu.

مَعَ ‌المَحْبَرَةِ إِلَى ‌المَقْبَرَةِ

“Terus bersama tempat tinta, hingga terkubur di pusara.” (Uluwwul Himmah, hal. 208)


Artikel Kami: Besarnya Keutamaan Belajar dan Mengajarkan al-Quran


Penulis: Mushab Klaten, Takhasus

Mungkin Anda juga menyukai

5 Respon

  1. Abu Khalid berkata:

    Semoga Allah memberikan keberkahan pada setiap ilmu yang kita pelajari dan pada seluruh amalan yang kita kerjakan.. amiin..

  2. A. Khalid berkata:

    Semoga suasana menghafal, murojaah, mengamalkan, serta berbagai nuansa thalabul ilmi lainnya bisa terus langgeng dan tidak hanya di saat menjelang ujian.. aamiin..

    • Admin 3 berkata:

      Amin. Memang demikianlah thalabul ilmi yang sebenarnya. Terus belajar tak kenal waktu.. Semoga Allah beri kita taufik untuk bisa terus merealisasikannya..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.