Yang bisa membantu saat thalabul ilmi

 

Oleh M. Teguh Abu Tsabit Bandung

 

Tidak seorangpun dari manusia kecuali akan terjatuh kepada kesalahan, sengaja ataupun tidak sengaja. Bisa terjadi karena malas atau faktor lainnya, namun dengan saling menegur dan menasehati itu semua akan teratasi –biidznillah-.

 

Sumber nasihat

Nasihat teragung dan termulia adalah,

  1. Al-Quran, karena al-Qur’an adalah kalamullah (ucapan Allah).
  2. Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliau berbicaradengan wahyu. Bukan karena hawa nafsu beliau sendiri.
  3. Ulama rabbani. Mereka adalah pembina umat yang telah berupaya mencurahkan segalanya demi kebaikan umat Islam.

 

Kiat mengusir malas

Di dalam belajar tentu mengalami berbagai gangguan dan cobaan, di antaranya penyakit malas. Di antara cara untuk mengusir rasa malas dan bosan adalah dengan mengingat kembali,

  1. Keutamaan ilmu dan keutamaan ulama, baik dari al-Qur’an maupun hadits.
  2. Kewajiban mempelajari ilmu bagi setiap muslim.

 

Tanda pentingnya ilmu

Di antara yang menunjukkan pentingnya ilmu adalah,

  1. Imam al-Bukhari rahimahullah menempatkan bab Keutamaan Ilmu pada bab-bab awal di dalam kitab shahihnya.
  2. Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu. Padahal beliau adalah seorang Rasul yang turun kepadanya wahyu siang dan malam, terus datang kepadanya ilmu yang dibawa oleh Jibril ‘alaihis salam. Namun Allah masih memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk meminta tambahan ilmu, maka selain beliau lebih butuh lagi terhadap ilmu. Butuhnya seorang terhadap ilmu sebagaimana butuhnya ikan terhadap air, bahkan lebih butuh lagi.

 

Larangan zuhud terhadap ilmu

Banyak manusia salah menempatkan zuhud. Bahkan, tidak jarang hal ini menimpa para penuntut ilmu. Ia merasa cukup dengan beberapa ilmu saja, seperti Akidah atau Mustholah. Mestinya ia letakkan zuhud pada dunia, bukan pada ilmu.

Para ulama terdahulu ada yang memiliki:

  1. Lebih dari 2.000 syaikh. Adapun yang memiliki murid lebih dari 2.000, bukan perkara yang asing.
  2. Karya-karya tulis yang berjilid-jilid. Dalam keadaan ketika itu bukan seperti sekarang, yang mudah bagi kita untuk mendapatkan alat tulis atau media untuk berkarya.

 

Urgensi waktu

Empat perkara yang harus dimiliki penuntut ilmu, sampaipun sudah menjadi ulama:

  1. Ilmu
  2. Amal
  3. Dakwah
  4. Sabar atas berbagai gangguan

Dalilnya adalah surat al-Ashr. Pada surat al-Ashr, Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya, yaitu waktu. Ini menunjukkan pentingnya waktu, terkhusus bagi penuntut ilmu.

Orang yang orientasinya dunia, bagi mereka “waktu itu adalah uang”. Sedikit terlambat saja, bagi mereka bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar. Ini yang orientasinya hanya materi duniawi, lalu bagaimana yang orientasinya kehidupan akhirat.

Tentu harus lebih mengetahui pentingnya waktu. Waktu itu seperti pedang, jika bukan kita yang memutusnya, maka waktu itu yang akan memutusmu. Dalam menuntut ilmu, tidak ada garis akhir kecuali kematian. Di usia-usia emas dan muda, pejuang akhirat harus mencurahkan semua yang dimilikinya untuk sesuatu yang terpenting, yaitu menuntut ilmu.

 

Mintalah kepada Allah

Penuntut ilmu bukan seorang yang malas bekerja dan berkarya. Justru di sinilah dia berkarya. Mintalah kepada Allah. Berdoa untuk dibukakan jalan. Datang kepada Allah di waktu-waktu mustajab, seperti di sepertiga malam terakhir.

  1. Bermunajat dan berbisik kepada Allah.
  2. Atur waktu sebaik-baiknya.

 

Urgensi menjaga kalbu

Kita belajar ilmu dengan kalbu. Jika kalbu rusak, tercemar, lemah, dan terjangkit penyakit, maka akan berpengaruh kepada menuntut ilmu. Tidak jarang, bosan dan malas muncul akibat kalbu tercemar dan sakit.

Di antara hal yang dapat mencemari kalbu adalah:

  1. Perkara sia-sia, tidak bermanfaat, atau mubah, namun berlebihan yang dapat mengantarkan pada kemaksiatan dan murka Allah.
  2. Fitnah syahwat maupun syubhat. Seorang mukmin tidak boleh merasa aman dari bahaya dua fitnah ini di manapun ia berada. Meskipun ia sedang berada di lingkungan yang baik.

 

Penutup

Semoga Allah mengokohkan kami di atas al-Haq, memberikan kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima. Begitu pula mudah-mudahan Allah lindungi kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak husyu’, jiwa yang tidak merasa puas, dan do’a yang tidak dikabulkan. Amin

 

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Dzakiyyah Bengkulu berkata:

    Bismillah.
    Maa syaa Allah artikel nya sangat bermanfaat, dan lebih bagus lgi jika artikel yang ada di situs ini di share juga di kanal Telegram. Jadi tetap bisa dibaca saat offline ataupun di simpan di draf awan. Jazakumullahukhoiron

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.