Ujian Hifzhul Mutun Perdana, Buka Jalan untuk ke Depannya

Ujian hifzhul mutun

 

Oleh Tim Reportase Santri

 

‘Uh, pusing bener.. Kayak ngafal rumus matematika.’ Kata seorang santri asal Jambi sebelum menyetorkan Aqidah Wasithiah pada ujian hifzhul mutun perdana ini. Pasalnya Aqidah Wasithiah penuh berisi potongan ayat-ayat Quran dan hadis yang terletak secara acak sesuai pembahasannya. Bahkan seorang yang sudah hafal al-Qur’an pun, ia tetap harus mengerahkan pikiran untuk mengurutkan ayat-ayat tersebut sesuai pembahasannya dalam Aqidah Wasithiah.

Walaupun di awal sempat mengutarakan kesusahan ketika menghafal, namun ternyata santri itu begitu lancar menyetorkan hafalan Aqidah Wasithiah-nya. Bahkan detail terkait perbedaan antara ayat yang didahului dengan wa qauluhu dengan wa qauluhu Ta’ala, atau yang tidak didahului dengan apapun, tak luput dari perhatiannya, Masya Allah.

Hingga akhirnya santri itu berhasil menyelesaikan ujian tanpa salah. Berat usahanya terbayar lunas dengan hasil di akhirnya. Ya, walaupun susah menghafalnya, tapi manfaat dari hafalan itu akan terus berguna sampai jangka yang panjang insyaAllah, terlebih jika diamalkan dan didakwahkan.

***

Ujian hifzhul mutun

Demikian suasana di pagi ini (Ahad, 23/01), pagi cerah bersinar yang bertepatan dengan hari kedua ujian hifzhul mutun perdana di ma’had ini. Ujian yang rencanakan hanya berlangsung selama sehari ini, akhirnya molor hingga dua hari karena kegiatan padat di hari pertama kemarin.

Gema suara santri yang menyetorkan hafalan matannya di bagian belakang masjid, bersatu dengan suara pelajaran untuk kelas satu Takhasus di bagian depan masjid yang disampaikan oleh al-Ustadz Musa hafizhahullahu Ta’ala.

Pagi yang indah, geliat santri di pagi hari memenuhi seisi ma’had. Karena kebetulan, hari ini lembaga Tahfizh juga sedang mengadakan ujian hifzhul Quran cicilan bagi yang hafalannya sudah 30 juz. Di sana-sini terlihat orang membaca al-Qur’an, memurajaah matan, atau mencatat pelajaran.


Baca Juga: Hifzhul Mutul al-‘Ilmiyyah, Program Baru Semangat Baru


Gambaran Ujian Hifzhul Mutun

Setiap kali ujian, para santri harus menyetorkan hafalan beberapa matan sekaligus sebanyak materi yang telah ditentukan panitia. Di kelas 1 misalnya, mereka harus menyetorkan Tsalatsatul Ushul, Kitabut Tauhid, dan hadis pilihan dari Riyadus Salihin sekaligus dalam sekali waktu. Berikutnya, jika Tsalatsatul Ushul telah selesai, mereka akan melanjutkan menghafal Qawaidul Arba’.

Di kelas dua, mereka harus menghafal Manzhumah Baiquniah dan Aqidah Wasithiah sekaligus. Sementara di kelas tiga, mereka menghafal Nukhbatul Fikar, Kasyfusy Syubhat, dan Qawaid Fiqhiah. Selesai dari Kasyfusy Syubhat, mereka juga harus menghafal Masail al-Jahiliah. Dan masih ada lagi beberapa matan lain yang juga menjadi kurikulum dalam hifzhul mutun. Namun karena beberapa hal, sementara ini hanya mencukupkan dengan matan-matan di atas.

Berikut ini pembagian matan sesuai disiplin ilmunya.

Ujia hifzhul mutun

Karena ini adalah ujian perdana, materi ujian tidak terlalu banyak. Harapannya, ini hanya sebagai pemanasan sebelum memasuki ujian di bulan-bulan selanjutnya. Berikut ini banyaknya materi ujian bulan ini:

آخر المقطع

أول المقطع

المتن

المستوى

قال ابن كثير: …هو المستحق للعبادة.”

من أول الكتاب

ثلاثة الأصول

الأول (1)

فقال: سبقك بها عكاشة

من أول الكتاب

كتاب التوحيد

آخر الحديث في باب اليقين والتوكل

من أول الكتاب

الأحاديث المختارة

إسناده للمصطفى فالمتصل

من أول الكتاب

المنظومة البيقونية

الثاني (2)

وقل اعملوا فسيرى الله عملكم ورسوله والمؤمنون.

من أول الكتاب

العقيدة الواسطية

ومع الضعف فالراجح المعروف، ومقابله المنكر

من أول الكتاب

نخبة الفكر

الثالث (3)

وكل محظور مع الضرورة .. بقدر ما تحتاجه الضرورة

من أول الكتاب

القواعد الفقهية

..فلا خير في رجل جهال الكفار أعلم منه بمعنى (لا إله إلا الله) .

من أول الكتاب

كشف الشبهات

Teknis ujian mirip dengan ujian hifzhul Quran. Para santri menyetorkan hafalannya sementara musammi’ akan menyimak. Bedanya, jika musammi’ pada ujian hifzhul Quran adalah teman mereka sendiri, pada ujian hifzhul mutun yang menyimak adalah para musammi’ dari kelas 4.

Bedanya pula, kesalahan pada ujian hifzhul mutun terbagi menjadi dua; al-khata’ al-yasir (kesalahan ringan) dan al-khata’ al-ghalizh (kesalahan besar). Walaupun kedua kesalahan itu dicatat, namun yang berpengaruh pada nilai hanya al-khata’ al-ghalizh.

 

Kakak Kelas, Harus Peduli

Kelas 4 Takhasus yang mendapat tugas secara sukarela untuk menyimak hafalan adik-adik kelasnya (mulai dari kelas 1-3), mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan jam pelajaran demi membantu kelas-kelas di bawahnya untuk menghafal matan-matan yang dipelajari.

Sebenarnya hati kecil mereka mungkin ‘iri’, mengapa program seperti ini belum ada pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga ingin ada kakak kelas yang membantu dalam menghafal matan seperti program yang berjalan sekarang.

 

Namun karena semuanya telah berlalu, tidak ada yang perlu disesali. Justru sekarang mereka berusaha memberikan yang terbaik ketika menyimak hafalan adik-adik kelasnya. Harapannya dengan itu, kelak jika mereka sudah memiliki putra-putri, akan ada yang peduli menyimak hafalan anak-anak tersebut dan sudi membantu mereka untuk menghafal. Di samping, mereka tentu mengharapkan pahala dengan ta’awun ini.

وَاللهُ فِي ‌عَوْنِ ‌الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang selalu membantu saudaranya.” (HR. Muslim)


Artikel Kami: Keutamaan Bagi Orang Tua yang Mengajari Anaknya Menghafal al-Qur’an


Asa Kita Bersama

Program hifzhul mutun yang merupakan lanjutan dari Program Peningkatan Kualitas Santri (P2KS) ini mengajarkan santri untuk tak boleh puas dengan pencapaian yang telah mereka raih. Justru semakin hari, mereka harus semakin berkembang. Semakin tinggi tingkatan kelasnya, semakin meningkat pula kemampuannya, baik dari sisi akademik maupun non-akademik. Mengingat, tantangan dakwah semakin besar, ahlul bidah terus melakukan kaderisasi, maka kita harus lebih gigih dari mereka.

Betapa nikmatnya, jika para santri lulus dari ma’had ini dalam keadaan telah memiliki bekal ilmu yang matang. Berupa hafalan al-Qur’an, hafalan matan, maupun pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan di kelas-kelas. Terlebih, jika mereka bisa mengamalkan seluruh bekal ilmu tersebut -dan ini yang lebih ditekankan.

Semoga Allah selalu membimbing setiap langkah kita dan memudahkan semua urusan kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.