Mahalnya nilai hidayah

 

Oleh Yusuf Kurniawan Klaten Takhasus

 

Hidayah adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya, yang hanya Allah berikan kepada hamba-hamba pilihan. Tidak semua orang mendapatkannya, siapapun yang telah mendapatkan nikmat hidayah ini, hendaknya ia menjaga dan melindunginya dari berbagai hal yang dapat menghilangkan hidayah tersebut.

 

Hidayah hanya di tangan Allah

Hidayah adalah nikmat pilihan yang hanya Allahlah yang berhak memberikanya kepada siapapun yang Dia kehendaki. Seandainya seorang berusaha menggapai hidayah dengan berbagai usaha yang dilakukan, jika Allah Ta’ala tidak berkenan karena hikmah-Nya, maka pasti akan terluput dan terlewat darinya. Sebaliknya, jika Allah menetapkan hamba-Nya akan mendapat hidayah, maka hidayah itu akan sampai kepadanya.

وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Allah memberikan hidayah kepada siapapun yang Allah kehendaki kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213)

 

Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam juga mengungkapkan dalam khuthbatul hajah yang sering beliau baca,

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

“Maka barangsiapa yang Allah kehendaki dia mendapatkan hidayah, maka tidak ada satupun yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang allah kehendaki dia tersesat, maka tidak ada satupun yang mampu memberikan hidayah kepadanya. (HR. Muslim no. 867)

 

Mempertahankan hidayah dengan syukur

Jika saat ini kita telah meraih dan mendapatkan nikmat hidayah, berarti kita adalah hamba pilihan Allah. Allah Ta’ala telah memilih kita dari ribuan manusia yang ada, maka tugas kita selanjutnya ialah bersyukur kepada Allah dan memuji-Nya atas nikmat hidayah ini. Mudah-mudahan nikmat hidayah ditambah oleh-Nya atau minimalnya akan bertahan. Allah Ta’ala menyatakan,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Jika kalian bersyukur, maka pasti akan Aku tambah nikmat-Ku kepada kalian dan apabila kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

 

Lihatlah para penghuni surga, di antara ucapan mereka adalah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kepada kami, dan kami tidaklah mendapatkan hidayah jika Allah tidak memberikan hidayah-Nya kepada kami.” (QS. Al-A’raaf: 43)

 

Pada ayat di atas terdapat penegasan bahwa hidayah yang terus mereka dapatkan selama di dunia menjadi sebab masuknya ke dalam surga. Begitu pula di dalamnya terdapat peringatan agar menyandarkan nikmat hidayah ini kepada Allah Ta’ala semata. Karena dengan keutamaan-Nya, menjadikan kita sebagai hamba pilihan-Nya.

 

Penutup

Semoga Allah Ta’ala mengokohkan nikmat hidayah ini pada dada-dada kita dan semoga Allah Ta’ala memberinya kepada keluarga, guru, dan pemerintah kita. Amin

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.