Keamanan Negeri Terwujud dengan Menerapkan Tauhid dan Meninggalkan Syirik

keamanan

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. an-Nuur: 55)

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah berkata,

فشرط سبحانه للاستخلاف في الأرض والتمكين في الدين واستبدال الخوف بالأمن عبادة الله وحده من غير إشراك به سبحانه وأن من لم يحقق هذه الصفات أو تحول عنها لم يتحقق له الأمن.

“Allah subhanahu wata’ala mempersyaratkan terwujudnya:

kekuasaan di muka bumi,
keteguhan dan kekokohan agama,
pergantian rasa takut dengan rasa aman sentausa,

adalah dengan menjalankan ibadah dan mempersembahkannya hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Barangsiapa yang tidak menerapkan ibadah seperti ini atau berpaling darinya, maka belum bisa terwujud baginya rasa aman.”

Sumber: Al Aana Hash-hashal Haqqu, hal. 10

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.