Bandealit Memanggil : Sebuah Pesona Super di Pucuk Selatan Jember

   Bandealit, sebuah dusun yang memiliki objek wisata pantai yang begitu menawan. Nuansa petualangan yang ditawarkan  kepada para pengunjung sebelum hinggap di teluk anggun Bandealit, menjadikan semangat pengunjung menjadi-jadi untuk meraihnya.

   bandealit-1Sebuah dataran pelosok di sebelah selatan Jember ini adalah sebuah dusun kecil yang terletak di kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri, atau lebih tepatnya berada di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember atau 60 km arah selatan kota Jember. Di dusun kecil itu terdapat pula perkebunan bandealit, sebuah perkebunan milik swasta yang telah beroperasi jauh sebelum Meru Betiri ditetapkan sebagai taman nasional (yaitu pada tahun 1997).

   Perkebunan Bandealit yang letaknya dekat dengan Pantai Bandealit dan mempekerjakan ratusan buruh tetap dan tidak tetap itu, secara rutin menghasilkan komoditi utama antara lain berupa kopi, kakao, kelapa, dan durian, yang dipasarkan ke berbagai pasar di Jawa Timur. Enam perkebunan yang ada di Taman Nasional itu mencakup lahan sekitar 2.000 ha, dari keseluruhan luas taman nasional yang mencapai 58.000 ha.

bandealit-2   Sumbergadung -yang merupakan titik start para penjelajah Bandealit-Sukamade-, Lodadi, Sumbersalak, dan Kampung Pantai adalah beberapa perkampungan pelosok yang akan dijumpai di sudut-sudut dusun Bandealit. Perkampungan yang mayoritasnya berbahasa Madura dan tak paham bahasa Indonesia itu belum tersentuh aliran listrik yang memadai.

   Nyala lampu terhitung masih sangat terbatas dan hanya dalam hitungan jam saja. Lepas jam 9 malam desa menjadi gelap gulita menyisakan suara raungan anjing-anjing menghalau babi-babi liar yang kerap masuk desa. Sinyal pun tak betah berada di ponsel selagi berada di kawasan ini.

   Sebagian perkampungan hanya bisa dicapai dengan mengendarai kuda. Kepadatan  penduduknya pun, sebagaimana telah disinggung, hanya komunitas kecil yang terkadang hanya terdiri dari 20 rumah saja.

   bandealit-3Dalam aspek agama, tampak krisis dahsyat melanda mereka. Dengan lengkapnya keterbatasan yang ada membuat mereka sulit untuk istiqomah menjalani dan menampakkan syiar islam sekalipun yang sangat tampak jelas di udara. Musholla tak terurus. Tokoh agama entah di mana rumahnya.

   Letaknya yang begitu pelosok ternyata tidak menghalangi masuknya kristenisasi di daerah ini, beberapa tahun yang lalu datang seorang misionaris yang mencoba merenggut keislaman warga bandealit dan menggantinya dengan kekristenan.

   Dengan iming-iming sebuah perahu  ia mencoba membeli islam dari dada-dada masyarakat Bandealit. Walhamdulillah, Allah ta’ala masih menjaga mereka. Misionaris itu pun pergi dari Bandealit meninggalkan sebuah perahu tanpa berhasil membawa pergi keislaman satu orang pun.

 bandealit-4Sadarlah saudara-saudara, bukan tidak mungkin akan datang lagi misionaris-misionaris kristen lainnya ke tempat ini, bukan tidak mungkin misionaris berikutnya akan berhasil mencuri keislaman dari dada muslimin di Bandealit mengingat mereka begitu jauh dari sentuhan agama.

   Mari kita berpartisipasi dan turut andil berkorban dan berbagi untuk membantu saudara kita yang sangat jauh dari ilmu agama. Luka mereka derita kita. Jauhnya mereka dari agama adalah pedih hati kita juga.