KHITANAN MASSAL PERIODE KE 3

   Di tahun ini, insya Allah, Ma’had akan mengadakan khitanan massal untuk masyarakat secara gratis. Kegiatan ini merupakan kali yang ketiga. Kapan hari-H-nya? Kita tunggu saja kabar dari panitia. Yang jelas, kita semua berdoa semoga kegiatan tersebut bisa berjalan lancar dan memberi manfaat kepada sesama.

   Sebelum itu, kami akan mengajak Anda untuk mengenang khitanan massal yang pernah diadakan oleh Ma’had 2 tahun silam. Tepatnya, di hari Ahad tanggal 22 Juni 2014. Silakan simak kisah singkat berikut! Semoga menginspirasi…

***

   Alhamdulillah, syukur dan puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kemudahan dan limpahan rahmat kepada seluruh hamba-Nya. Dengan pertolongan-Nya lah, kegiatan bakti sosial bertajuk “Ma’had As-Salafy Peduli Umat” bisa terlaksana dengan lancar.

   sunat-masal-2Alhamdulillah, kegiatan yang sudah dipersiapkan beberapa bulan ini akhirnya sampai pada waktu pelaksanaannya. Sekitar jam 06.00, peserta sudah mulai berdatangan. Mengenakan kaos biru muda yang dibagikan oleh panita sebagai penanda bagi peserta khitanan. Setibanya di ma’had, peserta didampingi orang tua/wali diminta untuk mendaftar ulang. Bertempat di garasi mobil yang dipermak menjadi kesekretariatan sementara.

   Masing-masing peserta duduk sejenak ditemani orang tuanya untuk mencatatkan kembali namanya di meja panitia. Sebagai penanda proses berjalannya khitanan massal ini, peserta diberi kartu kontrol. Sedianya digunakan untuk merekam dan memastikan setiap peserta mendapat nomor antrian, mendapat bingkisan, obat, dan keterangan untuk kontrol 3 hari kemudian.

 

   Tepat pukul 07.00, para peserta khitanan massal telah hadir di lingkungan Ma’had As Salafy Jember, di area paving kompleks pemukiman ikhwah, di bawah rindangnya pohon alpukat. Mereka diantar oleh orang tua masing-masing, sebagian menaiki sepeda motor, ada pula yang membawa becak. Subhanallah, kaum muslimin berdatangan menyambut undangan kami untuk menjalani sunnah yang mulia ini. Peserta yang telah mendaftar ulang, mendapatkan snack dan dipersilakan duduk di barisan kursi yang telah disediakan.

   sunat-masal-3Acara pagi itu dibuka oleh Ustadz Uluum hafizhahullah. Beliau memaparkan kepada para peserta dan orang tua/wali, bahwa khitan adalah sebuah ibadah di dalam Islam. Agar jangan dipandang bahwa khitanan atau sunatan ini sebatas tradisi atau warisan kakek-nenek mereka. Sehingga dengan pemahaman yang benar, bahwa khitanan adalah sebuah ibadah, diharapkan para peserta tersadar bahwa kita harus mengikhlaskan niatan dalam ibadah ini. Karena sudah menjadi hal yang jamak di tengah masyarakat sekitar sini, bahwa khitanan itu semisal acara adat atau tradisi saja. Layaknya hajatan yang lain, masyarakat sekitar menjadikan khitanan sebagai sebuah acara untuk menunjukkan “keberadaan” nya. Semoga Allah memberi hidayah dan taufik kepada kita semua.

   Seusai penjelasan dari Ustadz Uluum, pukul 07.20 proses khitan pun dimulai. Berikut ini gambar ruang praktik yang berhasil kami ambil sebelum dimulainya khitanan.

   sunat-masal-4Pada khitanan massal ini, telah disediakan 14 ranjang untuk praktik. Tim ahli yang bertugas adalah gabungan dari tim dokter dan perawat dari RS Asy-Syifa` Pamekasan Madura, dan tim medis ikhwan dokter dan perawat dari Lumajang. Terhitung kurang lebih 30 perawat dan dokter saling ta’awun untuk membantu kegiatan bakti sosial kali ini.

   Peserta yang sudah mendaftar ulang dipanggil satu per satu menuju ruang praktik. Sembari menunggu nomor antriannya, peserta yang belum dipanggil tetap duduk di kursinya masing-masing. Mereka menyaksikan acara yang telah dipersiapkan oleh panitia. Dipandu oleh salah satu pembimbing anak-anak madrasah, Abu Muhammad Padang.

Acara-acara tersebut ialah:

  1. Muhadharah berbahasa Arab, dibawakan oleh Muhammad Iffi, santri kelas 6A.
  2. Muhadharah berbahasa Indonesia, dibawakan oleh Ruwaifi’, kelas 6B.
  3. Wawancara kepada beberapa santri berprestasi di madrasah. Bertujuan memberi motivasi bagi peserta khitanan untuk memperdalam ilmu agama.

sunat-masal-5

   Kembali ke ruang khitan, dengan sigap, tim medis menangani masing-masing peserta. Suasana ruang praktik yang tadinya lengang, kini mulai diramaikan suara anak-anak yang sedang dikhitan. Ada yang meringis menahan sakit, menangis, ada pula beberapa yang berteriak histeris kesakitan. Alhamdulillah, kesiapan tenaga medis dibantu santri-santri I’dady dan Takhashshush turut mendukung kelancaran prosesi khitan ini. Semoga Allah melimpahkan pahala kepada mereka.

   Untuk menampung jumlah peserta yang cukup banyak, panitia telah membuat 14 ruang praktik pada khitanan massal kali ini. Dengan harapan, proses khitanan massal bisa rampung sesuai target. Alhamdulillah, jumlah tim medis yang membantu kegiatan kali ini juga cukup banyak. Alhamdulillah.

   Keluar dari ruang praktik, para peserta dituntun (sebagian digendong) oleh orang tua dan pendamping masing-masing. Terlihat berbagai ekspresi yang berbeda-beda di wajah mereka. Sebagian besar menangis tersedu-sedu. Ada yang membuat kami terkesan, seusai dikhitan ada beberapa anak yang menampakkan wajah ceria, “Seneng aku, nggak sakit kok.” Di usia mereka, nampaknya wajar kalau sebagian besar menangis, mungkin karena takut atau memang tidak kuat menahan sakit. Pesan terpenting dalam kegiatan ini ialah mengingatkan kepada mereka, bahwa yang mereka jalani ini adalah sebuah ibadah. Semoga Allah memberikan balasan yang baik bagi mereka.

   Satu per satu peserta yang telah selesai dikhitan menuju ke meja bingkisan. Di meja ini, mereka diberi obat antibiotik (Amoxicillin) dan pengurang rasa nyeri (Asam Mefenamat).

          sunat-masal-6      sunat-masal-7

   Tidak lupa, sebagai hiburan dan sedikit pelipur lara, mereka pun mendapat bingkisan hadiah dari panitia.

   Panitia juga telah menyediakan makan siang untuk peserta dan pendampingnya. Semoga bisa memulihkan tenaga setelah tadinya meronta-ronta, menangis, dan menahan sakit. Menunya sederhana, tapi semoga cukup dan mencukupi.

   sunat-masal-8Beberapa peserta yang sudah mengambil bingkisan, obat, dan makan siang, dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing. Kami dari panitia menyiapkan 3 (tiga) unit mobil yang bersiap untuk mengantar peserta seusai khitanan. Di mana sebelumnya mobil-mobil ini juga bertugas menjemput peserta yang tidak mempunyai kendaraan untuk berangkat menuju ke ma’had tercinta kita. Termasuk pula mengantarkan peserta khitanan yang datang dengan membonceng sepeda motor, yang ketika akan pulang ternyata kesulitan untuk bisa membonceng lagi.

   Satu demi satu peserta yang telah selesai khitan meninggalkan ma’had. Hari itu, jumlah peserta yang hadir dan dikhitan ada sekitar 95 anak. Ada beberapa anak yang sudah mendaftar dan hadir di hari itu tetapi tidak jadi dikhitan. Mungkin karena takut setelah mendengar teman-teman yang lain menangis kesakitan, atau melihat mereka kesulitan berjalan.

   Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah, sejumlah 95 anak selesai dikhitan pada pukul 10.15 WIB. Lebih cepat dari perkiraan semula yang direncanakan dibagi dua waktu dengan dilanjutkan setelah shalat zhuhur.

***

   Semoga ke depan juga bisa berjalan lancar seperti kegiatan sebelumnya. Jelasnya, kegiatan ini merupakan bagian dakwah kepada umat. Peduli terhadap sesama merupakan akhlak seorang muslim. Mari peduli! Ayo berpartisipasi!